Beranda Berita Biaya Operasional Habis, 5 Bus Trans Anggrek Stop Beroperasi

Biaya Operasional Habis, 5 Bus Trans Anggrek Stop Beroperasi

0
Bus Trans Anggrek Tangsel

Sejak diluncurkan oleh Pemkot Tangsel, lima bus circle line yang diberi nama Trans-Anggrek tidak beroperasi. bahkan, Lima bus yang berlokasi yang tak jauh dari Kantor Dishubkominfo Kota Tangsel itu juga tidak terlihat satu pun sopir ataupun kernet bus.

Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo Kota Tangsel, Wijaya Kusuma saat dimintai konfirmasi membenarkan, kelima bus yang masing-masing berkapasitas 29 tempat duduk itu tidak beroperasi karena biaya operasionalnya belum cair.

“Iya karena anggaran lima bus tersebut tidak dapat beroperasi dan bahan bakar yang masih naik,” katanya kepada wartawan.

Wijaya menambahkan, dengan belum cairnya anggaran, kelima bus berarti sudah tidak beroperasi sejak awal tahun ini.

Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan, jumlah armada bus Trans-Anggrek yang baru lima unit masih sangat minim. Rencananya pada tahun ini jumlah bus akan ditambah lima unit lagi sebagai hibah dari Kementerian Perhubungan.

“Maret ini akan datang lima bus bantuan,” ujarnya.

Namun, tutur Wijaya, sebetulnya pada saat masih beroperasi pun, kelima bus yang diluncurkan mulai Maret 2015 itu sepi penumpang. Bahkan, bus sering kali terlihat meluncur tanpa penumpang.

“Sering sepi penumpang,” ungkapnya.

Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel Taryono menambahkan, selain terbentur anggaran, layanan bus Trans-Anggrek kurang diminati akibat belum selesainya pembangunan infrastruktur bus, seperti halte di tiap titik pemberangkatan dan kedatangan.

“Oleh karena itu, jumlah armada akan terus akan ditingkatkan. Demikian juga dengan fasilitas pendukung seperti halte, dan kualitas layanannya,” katanya.

Akan tetapi, Taryono tidak dapat menjelaskan berapa total jumlah halte yang akan dibangun di sepanjang koridor perjalanan bus serta sejauh mana proses pembangunannya kini.

Ia juga tidak dapat menjelaskan besarnya anggaran yang disediakan untuk operasional bus Trans-Anggrek tahun ini. Namun, sejak bus mulai beroperasi, penumpang tidak dipungut biaya perjalanan atau gratis.

Berdasarkan informasi, tahun lalu bus tersebut selama beroperasi delapan bulan menelan anggaran Rp1,25 miliar.

Anggaran sebesar itu antara lain untuk gaji sopir, kernet, bahan bakar, serta biaya pemeliharaan seperti peng-urusan uji kir dan pembelian pelumas.

Anggaran paling besar digunakan untuk pembelian bahan bakar, yakni sekitar Rp754 juta.

“Anggaran operasional sekarang untuk (bus) yang sudah ada. Jika ada tambahan armada, anggaran untuk biaya operasionalnya akan ditambah pada APBD perubahan. Sekarang penumpang masih gratis karena bus masih pelat merah,” paparnya. (ded)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini