Beranda Berita Kiat Menulis Agar Dimuat Media Massa ala Gun Gun

Kiat Menulis Agar Dimuat Media Massa ala Gun Gun

0

Menulis adalah melukis keabadian. Apa yang ditulis lebih abadi daripada apa yang diucapkan. Begitulah ungkapan yang dilontarkan oleh Dosen, Pengamat Politik serta Penulis yang artikelnya telah banyak dimuat di media cetak Indonesia, Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si.

“Menulis untuk sebuah koran dengan kompetisi itu menarik,” ujarnya.

Setiap Mahasiswa atau pun sekaligus Dosen terkadang sulit untuk bisa dimuat tulisannya di koran-koran ternama dan nasional, hal ini yang membuat putus asa yang baru saja belajar untuk menulis.

Menurut Gun Gun, memiliki tulisan yang dibaca orang banyak merupakan kebanggaan tersendiri baginya karena lewat tulisan, seseorang dapat disebut dan dipercaya sebagai pakar.

Artikelnya kini berada di berbagai kolom artikel media cetak seperti The Jakarta Post, KOMPAS, Koran Tempo, Seputar Indonesia, Media Indonesia, Republika, Koran Jakarta, Pikiran Rakyat, Jawa Pos dan masih banyak lagi.

“Saat dimuat di koran, rasanya seperti menjadi someone important,” kata Gun Gun.

Artikel yang dimuat media cetak tentulah bukan perkara yang mudah diraih. Perlu keseriusan, konsistensi menulis dan memiliki sifat haus pengetahuan baru.

Gun Gun membagikan ilmu kepada tangerangonline.id tentang kiat menulis artikel yang baik serta dapat dimuat di media cetak. Berikut penjelasannya.

1. Menulis spesialis di bidang yang disukai terlebih dulu. Jangan langsung umum (generalis). Menulis sesuatu yang disukai akan memudahkan materi tulisan.

2. Menulislah sesuai dengan isu yang sedang banyak dibicarakan atau tranding tropics. Jangan lupa menggunakan basis akademik yang kuat seperti memotret isu atau kejadian dari sisi akademik.

3. Bisa membumikan bahasa yang tinggi atau mudah diterima dan dimengerti khalayak umum. Boleh menuliskan istilah akademik namun beritahukan artinya.

4. Buat instrument bahasa atau kekuatan diksi. Tempatkan tulisan dimana opening kuat dan dimana closing mengikat. Hal itu disebut sebagai kekuatan logika berbahasa atau filsafat bahasa. Jadi nantinya, tulisan memiliki benang merah, narasi yang kuat dan ada pula karakter si penulis.

5. Menulis dengan konsisten. Dalam seminggu harus memiliki 1 tulisan dan mendapatkan minimal 4 tulisan dalam sebulan.

6. Jangan menulis karena ingin mendapatkan uang, tetapi untuk membangun sosial identitas dan kebermanfaatan. Uang hanyalah bonus. Karena, sumbangsih paling besar dari tulisan yang dimuat adalah mendapat title atau seorang ahli.

Menurut Gun Gun, proses menulis adalah obat penenang dikala hidup yang menjenuhkan dan membuat stress. Menulis pun adalah relaksasi paling ajaib.

“Jika tulisan dimuat dan share ke orang lain bisa menurunkan kadar stress. Apalagi kalau ada apresiasi. Jadi obat awet muda,” tutupnya. (Ayu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini