Fungsionaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di tingkat kecamatan mempertanyakan laju organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kota Tangerang Selatan.
Disampaikan Sekretaris PK KNPI Kecamatan Pamulang, Hafis Solehudin, Ahmad Syawqi yang terpilih sebagai ketua DPD pada akhir April lalu di Solmarina, Serpong, terbilang lamban dalam mengambil langkah menggerakan roda organisasi.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi DPD KNPI Tangsel yang terlalu lama mengalami kekosongan kepengurusan, maka perlu dipertanyakan kapasitas Ahmad Syawqi sebagai ketua tim formatur terpilih dalam menyelesaikan legitimasi kepengurusan DPD KNPI Tangsel,” sorot Hafis di sela sela waktu diskusi, Ciputat, Jumat (10/06/2016).
Menurut Hafis, Ketua KNPI Terpilih tidak memiliki ketegasan dalam menyelsaikan struktur kepengurusanya, sehingga berakibat molornya pelantikan. Seharusnya Ahmad Syawqi mesti tegas dalam menentukan dan menyusun struktur kepengurusan dalam waktu sesingkat mungkin sebagaimana yang diamanatkan kepadanya sebagai ketua tim formatur.
“Amanat Musda III DPD KNPI Tangsel mengatakan bahwa Tim Formatur harus menyelesaikan struktur kepengurusan dalam waktu paling lambat 14 hari agar situasi dapat kondusif,” ujar Hafis kepada TangerangOnline.id.
Hafis menambahkan, mencuatnya dualisme di KNPI ini salah satu faktornya adalah tidak tegasnya Ahmad Syawqi sebagai Ketua Terpilih sekaligus Ketua Formatur dalam menyelesaikan struktur kepengurusan.
“Jika itu sudah selesai mungkin dualisme masih bisa dibendung agar tidak muncul ke permukaan. Situasi ini membuat saya khawatir nantinya Pemuda Tangsel akan terpecah belah,” pungkasnya. (Uar)