Jelang pemilihan gubernur (pilgub) Banten 2017, sejumlah nama berpengaruh di tanah Banten mulai bermunculan untuk digadangkan dalam perhelatan Pilkada mendatang. Bahkan diantaranya sudah mendeklarasikan untuk maju dalam bursa pencalonan.
Seperti incumbent Rano Karno, Wahidin Halim, Andika Harzumy, Dimyati Natakusuma, Ahmad Taufik Nuriman, Mulyadi Jayabaya, Anton Apriantono, Tb Hairul Zaman Taufiqurrahman Ruki, Aeng Haerudin dan masih banyak lagi. Dari sejumlah nama tersebut hanya incumbent yang sudah mendapat dukungan dari partai pengusungnya.
Diakui, ditatanan masyarakat Banten terdapat beberapa tokoh yang juga memiliki elektabilitas yang kuat seperti Wahidin Halim, Andika Hazrumy, Aeng Haerudin dan lainya. Maski secara survei yang dirilis oleh Indo Barometer Rano Karno lebih unggul dibandingkan lainnya.
Jika Rano Karno memang lebih unggul, lantas siapakah cocok bakal mendampinya dalam perhelatan Pilkada 2017 nanti?
Keunggulan Rano inilah yang membuat sebagian besar kalangan masyarakat Banten menginginkan ke depan kepemimpinan Banten di luar pengaruh ‘dinasti banten’ sebelumnya. Hal ini pun cukup meruncing pada kesimpulan, bahwa terdapat calon pedamping lainnya seperti Wahidin Halim atau Aeng Haerudin.
Seperti yang diutarakan oleh Ketua Asosiasi Pencak Silat Tradisional Banten Indonesia (APTBI) Baros, Yayat Supriatna mengatakan, sebagai putra daerah dan mewakili orang Banten, maka yang pas untuk disandingkan dengan Rano Karno adalah Aeng Haerudin. Sebab, menurutnya, Aeng Haerudin merupakan sosok putra daerah yang banyak mengetahui apa yang dibutuhkan orang Banten dan Aeng adalah salah satu tokoh yang ikut aktif bersama sejumlah tokoh Banten dalam pembentukan lahirnya provinsi Banten.
Selain menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Aeng juga tercatat pernah duduk sebagai Ketua DPRD Provinsi Banten. Sebagai ketua partai yang memiliki 8 kursi di DPRD Provinsi Banten, tentu peluangnya lebih besar dibanding kader yang lain.
“Bahkan dulu, Aeng juga pernah menjadi bagian dari penggagas pendirian provinsi Banten bersama tokoh paling berpengaruh di Banten yakni Ki Khasan Shohib. Jadi dia paham dan mengerti sekali persoalan yang ada di Banten,” kata Yayat yang ditemui di Padepokan Gunung Karang, Banten beberapa waktu lalu.
Menurutnya, tak berlebihan jika Rano Karno dengan PDIP sebagai pengusungnya untuk lebih memilih Aeng Haerudin sebagai pasangannya. Rano Karno dengan basis pemilih ada di wilayah Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan). Sementara Aeng Haerudin begitu mengakar kekuatannya di wilayah Serang, Pandeglang, dan Lebak.
“Jika Rano Karno berpasangan dengan Aeng Haerudin, saya yakin Rano Karno bisa melanggang lagi sebagai gubernur,” kata Yayat yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Baros, Serang, Banten.
Kedepannya, kata Yayat, jika memang pasangan ini terpilih, maka harapannya pencak silat yang menjadi kekayaan budaya kearifan lokal lebih maju dan mendunia. “Kami sebagai warga Banten dengan budaya pencak silatnya, hanya berharap banyak di tangan Rano-Aeng lebih maju lagi,” kata Ketua Padepokan Gunung Karang, Banten ini.
Apa yang disampaikan Yayat, diamini oleh budayawan dan novelis asal Banten, Uten Sutendy yang menilai bahwa Aeng Haerudin memang pas untuk dipasangkan dengan Rano Karno. Sebagai petahana, kata penulis novel Baiat Cinta di Tanah Baduy ini, Rano Karno yang juga berlatar belakang seniman dan budayawan dan didukung partai penguasa, jangan sampai salah memilih pasangan.
Karena itu, ia berharap Rano Karno bisa bersanding dengan Aeng Haerudin, orang yang pernah sama-sama membangun Banten, kala itu, ia duduk sebagai Ketua DPRD dan Rano sendiri sebagai wakil gubernur. Sehingga keduanya sudah saling mengenal dan mengetahui apa yang dibutuhkan Banten ke depannya. “Memang mestinya seperti itu, jangan sampai RK (Rano Karno) maupun partai pengusungnya salah pilih pendamping,” kata Uten dalam sebuah diskusi di Banten Resto, Jalan Raya Pamulang 2, No. 5, Tangerang Selatan, Rabu (20/7/2016).
Banten, kata Uten, sangat membutuhkan figur pemimpin yang mengerti akan seni budaya, cinta dengan budaya dan mau membangun serta mengembangkan budaya lokal. Karena, mau tidak mau, lanjut Uten, gubernur yang akan datang, harus bisa mengamankan sekaligus menyelematkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di tanah Banten. Uten mencontohkan, bahwa Banten begitu terkenal dengan Baduy-nya baik di tataran nasional maupun di mancanegara.
“Betapa tidak, kalau kita kaji lebih dalam, supremasi Islam pertama kali di nusantara adalah Banten. Bangsa Eropa, pertama kali mendarat di negeri ini pun melalui Banten. Dan Banten itu kaya raya, sehingga musti dinahkodai oleh pemimpin yang sudah teruji dan punya visi masa depan,” katanya.
Sementara dari sisi pelaku usaha, sosok Rano Karno dengan berbagai regulasi dan keberpihakannya kepada dunia usaha dinilai akan lebih kuat lagi jika disandingkan dengan Aeng Haerudin. Demikian seperti disampaikan pengusaha bidang pariwisata asal Banten, Nana Sujana.
Di mata Nana, Rano Karno sebagai incumbent dan Aeng Haerudin dengan jaringannya yang kuat dinilai akan mampu menjadikan Banten sebagai tujuan destinasi wisata dunia. Sebab, kata Nana, Banten dengan segala kekayaan alam yang begitu indah dan memiliki sejarah panjang masih banyak yang perlu dikembangkan dan dieksplor, sehingga akan dilirik wisatawan dunia.
Lebih lanjut, Nana mengatakan potensi wisata Banten, sebut saja misalnya kawasan Tanjung Lesung yang oleh pemerintah dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus, Taman Nasional Ujung Kulon, kawasan Pantai Sawarna di Banten bagian selatan, lalu ada juga kawasan wisata Baduy Outbound yang memiliki 8 destinasi wisata dunia dan tak kalah menarik dari destinasi wisata lainnya yang ada di Indonesia. Begitu pula, kawasan Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan) dengan berbagai akomodasi, fasilitas dan industri pariwisata kelas dunia masih perlu ditingkatkan.
“Menurut saya, pasangan Rano Karno-Aeng Haerudin akan bisa membawa pariwisata Banten dan bidang usaha lainnya lebih maju lagi,” kata Presiden Direktur PT Cahaya Hajar Aswad Indonesia ini.
Namun, pedampingan ini akan kembali lagi kepada Rano Karno yang hingga saat ini mengungguli nama-nama tokoh lainnya. Karena dirinya yang juga bakal memilih pedamping di Pilgub Banten 2017. (Abi)