Beranda Berita Janur Urun Rembug Atasi Tawuran Pelajar di Kota Tangerang

Janur Urun Rembug Atasi Tawuran Pelajar di Kota Tangerang

0

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Nurani Rakyat (Janur) Indonesia urun rembug atau turut mencurahkan pemikirannya menyikapi tawuran antar pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tangerang pada Sabtu (20/8/2016) minggu lalu.

Ketua LSM Janur Indonesia, Ade Yunus Albarzanji mengatakan, dirinya mengajak seluruh pihak bersangkutan yang menangani permasalahan tawuran antar pelajar di Kota Tangerang untuk serius mencari solusi dalam pencegahan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Hampir setahun yang lalu, dilokasi yang sama (Taman Potret) Tawuran pelajar pecah dan menyisakan korban meninggal Dunia, harusnya kejadian tahun lalu dijadikan sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali,” tutur Ade kepada Tangerangonline.Id melalui telepon genggamnya, Sabtu (27/8/2016).

Ade menjelaskan lebih dalam berbagai aspek terjadinya tawuran, bahwa tawuran antar pelajar biasanya terjadi atas budaya pelajar sekolah yang suka tawuran, saling pelotot-pelototan antar pelajar sekolah, saling ejek antar pelajar dan lebih parahnya ingin balas dendam atas diganggu teman sekolahnya.

“Pasti ada yang memprovokasi terlebih dahulu, memaksa teman-temannya serta adik kelas untuk ikut ambil bagian dalam tawuran antar pelajar. Bagi yang tidak ikut tawuran biasanya akan menerima sanksi sosial. Seperti dimusuhi, dikerjai, dimaki-maki, diejek, difitnah, bahkan bisa diperlakukan kasar dari para pelajar nakal,” lanjut Ade.

Dirinya membeberkan beberapa hal yang bisa dijadikan tolak ukur upaya dalam pencegah dan bahkan dapat menyelesaikan permasalahan tawuran tersebut.

“Pertama peran keluarga, keluarga merupakan unsur utama dalam menanamkan nilai-nilai luhur, menerapkan peraturan yang mencerminkan kedisiplinan dan jangan lupa komunikasi terhadap anak. Kedua peran sekolah, sekolah harus membuat peraturan yang ketat dan tegas, memberikan pendidikan anti terhadap tawuran dan pihak sekolah harus dapat mendeteksi pelajar yang berotak tawuran,” terang Ade.

Ade menambahkan, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menangani permasalahan tawuran tersebut beserta peran kepolisian dalam mencegah kembalinya tawuran antar pelajar SMK di Kota Tangerang.

“Pemerintah dapat menfasilitasi dalam kegiatan yang tergabung antar pelajar dari setiap sekolah yang berbeda, agar pelajar dapat saling kenal dengan pelajar dari sekolah lain. Polisi jangan segan-segan untuk membubarkan para pelajar yang sedang berkumpul di suatu tempat, ini dapat mencagah kembalinya tawuran. Pelaku yang kemarin saya harap dapat ditangkap secepatnya dan dihukum sesuai hukum yang ada,” pungkasnya. (Yip)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini