Home Berita Kampung Bajing di Periuk Berasal dari 3 Sumur tak Pernah Kering

Kampung Bajing di Periuk Berasal dari 3 Sumur tak Pernah Kering

2

Kampung Bajing di Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang memiliki asal usul yang melekat dengan sumur tak pernah habis airnya ketika musim kemarau. Konon pada jaman dahulu, dikampung itu terdapat 3 Sumur Bajing yang berdiameter sekitar 7 meter.

Hal itu diungkapkan Muswadi, tokoh masyarakat Kampung Bajing, menceritakan bahwa wilayah itu disebut dengan Kampung Bajing karena adanya sumur yang orangtua dulu menyebutkan Sumur Bajing. Pasalnya, sumur itu tak pernah surut airnya walau di musim kemarau datang.

“Diceritakan orangtua dulu, tiga sumur itu dinamakan Sumur Bajing dan sumurnya tak pernah habis airnya. Kenapa disebut Sumur Bajing, katanya disekitar sumur itu banyak hewan bajingnya,” ungkap Wadi yang juga sebagai Ketua RT 05 RW 015 di Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang kepada tangerangonline.id.

Bahkan diceritakan Wadi lebih jauh, sumur itu dulunya sebagai tempat mandi warga ataupun aktifitas lainnya. Namun yang mengherankan dirinya, sumur yang berukuran cukup besar itu tak pernah surut. Meski sumur yang ada di daerah lainnya telah surut.

“Iya kalau bentuknya sih seperti empang. Tapi kata orangtua dulu bilangnya sumur. Walaupun ukuran (7 meter) itu tak seperti sumur. Tetapi yang lebih anehnya, kalau musim kemarau, itu sumur tidak kering. Tapi wilayah lain sumurnya kering. Lalu, disekitar sumur pun banyak pohon sagu serta satu pohon koang yang berukuran besar. Mungkin gara-gara pepohonan itu yang menjaga keseimbangan airnya, sehingga tak surut,” jelas Wadi.

“Konon dulu di sumur itu ada senjata bekas peninggalan Belanda serta keris dan tongkat. Tapi saya yang sering mandi di situ sejak SD, tak pernah menemukan atau melihat barang itu. Iya siapa yang tau, itu cerita dulu,” sambungnya.

Namun kini, sumur-sumur yang menurutnya menjadi sejarah penamaan Kampung Bajing tersebut, sudah beralih fungsi menjadi pemukiman warga. Tetapi keunikan sumur itu masih terasa hingga kini, termasuk bagi orang baru yang mendengar Kampung Bajing itu.(Yip)

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here