Untuk membentengi diri masyarakat dari paham komunis dan melestarikan kebudayaan bangsa, MPR RI kembali menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan. Dalam giat ini, MPR RI bekerja sama dengan Pemerintah Desa Tipar, guru, tokoh masyarakat, PKK, dan pemuda perwakilan organisasi masyarakat di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jambe 1, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Minggu (7/5/2017).
Anggota MPR RI Dapil Banten, Subadri memaparkan, bahwa sosialisasi empat pilar harus terus gencar disosialisasikan oleh pihaknya, karena di negara ini masih banyaknya ancaman. Ancaman yang saat ini sedang menggerogoti ideologi bangsa ialah paham komunis.
Selain itu juga, pengaruh globalisasi pun menyebabkan nilai-nilai budaya perlahan semakin tergerus. Salah satu contohnya nilai gotong-royong yang semakin hilang, digantikan dengan kehidupan yang individual atau masing-masing.
“Alhamdulillah kita semua masih utuh sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kalau kita gagal menghadapi pengaruh paham komunis, tak menutup kemungkinan kita semua akan terpecah belah,” imbuhnya.
MPR akan terus melaksanakan sosialisasi empat pilar sebagai langkah antisipasi terhadap tantangan kebangsaan yang bangsa hadapi sekarang. Karena makna empat pilar akan meningkatkan generasi bangsa, rasa cinta pada budaya, dan menerapkan ideologi NKRI, yakni Pancasila kedalam kehidupan sehari-hari.
Jika tidak, dirinya melanjutkan, kuatnya rasa kesukaan akan kedaerahan, fanatisme, pemahaman agama bisa keliru dan akan menimbulkan paham radikalisme, sehingga penegakan hukum yang dianggap tidak optimal atau tajam kebawah dan tumpul keatas.
“Kalau masalah itu terus terjadi, maka persatuan kita sedang terancam. Oleh karena itulah kami selaku pihak yang bertanggung jawab akan terus gencar menggelar sosialisasi empat pilar ini keseluruh lapisan masyarakat, agar kita semua sebagai NKRI betul-betul memahami idiologi bangsa sendiri. Sehiingga kesatuan kita sebagai NKRI tak akan tergoyahkan, walaupun maraknya pengganggu dari pihak manapun,” tukas Badri. (Yan)