Home Berita Tangsel Perketat PPDB 2017 Sesuai Zonasi

Tangsel Perketat PPDB 2017 Sesuai Zonasi

24

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menyeleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2017 sesuai dengan zonasi jarak sekolah.

Ketentuan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 17 tahun 2017 tentang PPDB 2017 dan Peraturan Walikota (Perwal) Tangsel Nomor 15 Tahun 2017 tentang PPDB yang  dilaksanakan dengan zonasi sekolah terdekat.

“Pelaksanaan PPDB 2017 berdasarkan zonasi terdekat lokasi sekolah, Zonasi ini untuk menghindarkan berebutnya kursi di sekolah favorit, sehingga akan mendorong semua sekolah jadi sekolah favorit,” ucap Taryono, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu (20/5/2017).

Taryono juga mengatakan, peraturan tersebut sebagai upaya mengurangi desakan wali murid, sehinga tak terjadi paksaan karena telah ditentukan sesuai zonasi daerah terdekat.

“Dengan sistem zonasi akan lebih mengakomodir masyarakat terdekat, jadi istilahnya nggak ada lagi orangt ua yang maksa-maksa untuk bisa masuk sekolah tertentu,” ujarnya.

Taryono menyebutkan, sesuai zonasi PPDB bagi Sekolah Dasar (SD) ditentukan dengan wilayah kecamatan yang ada di Tangsel, sedangkan untuk Sekolah SMP dibagi menjadi tiga zona yang terdekat.

“Jadi ada tujuh zona PPDB SD sedangkan zonasi SMP  yakni Zona I Kecamatan Serpong dan Serpong Utara meliputi SMPN 1, SMPN 7, SMPN 11, SMPN 15, SMPN 16, SMPN 19, dan SMPN 22 untuk zona II Kecamatan Pamulang dan Setu yakni SMPN 4, SMPN 8, SMPN 9, SMPN 17, SMPN 18, SMPN 20, dan SMPN 21 terakhir zona III meliputi Kecamatan Ciputat, Ciptim, dan Pondok Aren yakni SMPN 2, SMPN 3, SMPN 5, SMPN 6, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 13, dan SMPN 14,” sebutnya. (Arf)

24 COMMENTS

  1. bagus Pak/Bu…harus diperketat PPDB supaya tidak ada lagi KKN…rusak generasi bangsa ini kalo masuk sekolah aja pake KKN

  2. PPDB sesuai zona bagus, penerimaan siswa sebaiknya dg seleksi hasil ujian nasional, Krn jalur lain bisa digunakan KKN oleh oknum.

  3. Mutu dan kualitas sekolah harus ditingkatkan untuk yang bukan pilihan/favorit sehingga orang tua berminat menyekolahkan anaknya disana. Yang terpenting lagi ditelusuri/dianalisa kenapa suatu sekolah tidak diminati orang tua/murid dan kemudian sekolah melakukan perubahan dan perbaikan sehingga kemudian bias diminati.

    • Saya Setuju dengan komentar Ibu Linda, sekolah menjadi sekolah pilihan karena ada sebabnya, selain kualitas juga fasilitas dari sekolah tersebut.
      Jadi bila ingin sistem zonasi ini sukses, perbaiki lagi kualitas dan fasilitas semua sekolah – sekolah, mulai dari kualitas guru dan infrasrukturnya.Saya melihat masih banyak ketimpangan antara sekolah yang menjadi pilihan dan sekolah yang bukan pilihan. Jadi sangat di sayang kan kalau ada siswa yang berprestasi tapi tidak mendapatkan kualitas pendidikan yang baik di sekolah yang bukan sekolah pilihan, itu yang menyebabkan beberapa orang tua yang me ” maksa” anaknya untuk sekolah di sekolah pilihan.

  4. Kalau ppdb Tangsel belum siap menerima siswa baru sistem online,ya diterima melalui manual saja biar tidak membuat resah calon siswa dan orng tua murid

  5. data siswa pada server tidak sesuai. misalnya jenis kelamin, skor nilai jarak, dan skor nilai ujian tidak sesuai dengan rumus dari dinas

  6. Prosedur dan persyaratan seleksi penerimaan murid baru khususnya di SMPN 11 tidak jelas dan transparan. Disebutkan prioritas penerimaan murid baru dihitung dari akumulasi skor nilai UN, jarak dg sekolah dan usia murid tetapi hanya diinformasikan total skornya saja, tanpa menyertakan detail informasi akumulasi skor tsb. Ini rawan terjadinya permainan dan kolusi oleh panitia penerimaan murid baru. Saya minta agar pemda TangSel, Diknas dan aparat terkait dapat memantaunya segera. Karena pengumuman penerimaan murid baru di SMPN 11 terancam adanya kolusi dan korupsi.

  7. Program nya uda bagus tapi kenapa pake umur juga .nem kecil lebih bisa masuk karena umur tua
    Kasian nem besar umur kecil dong.anak 2stress namanya enga ada .terus di wilayah kecamatan karawaci enga banyak sekolah negri .

  8. Mohon kepada Diknas Tangsel dan aparat terkait untuk dapat menindaklanjuti kecurangan dalam penerimaan siswa baru di SMPN 11, Tangerang Selatan.
    Saya orang tua calon siswa mendaftarkan anak kami ke SMPN 11 Tangsel pada hari Selasa, 4 Juli 2017 secara manual disebabkan system onlinenya mengalami kerusakan (error). Kemudian berkas kami diterima oleh Panitia Penerimaan Siswa Baru di SMPN 11 untuk diinput ke system online.
    Kami baru mendapat bukti validasi input data kami ke system dari Panitia hari ini tanggal 7 Juli 2017.
    Alangkah kagetnya kami, dalam bukti validasi tersebut disebutkan jarak antara rumah kami dengan sekolah adalah 40 km ??? Padahal jaraknya tidak lebih dari 300 m.
    Saya melihat hal ini telah terjadi kecurangan dan manipulasi data yang dilakukan oleh Panitia Penerimaan Siswa Baru di SMPN 11, Tangsel. Padahal sesuai Peraturan Kemendikbud No 17 Tahun 2017 dengan system zonasi diutamakan masyarakat sekitar untuk diterima di sekolah yang dituju.
    Final keputusan seleksi penerimaan siswa baru akan diumumkan hari Senin tanggal 10 Juli 2017.
    Kami mohon kepada jajaran aparat Diknas baik Pusat maupun Tangsel berikut Pemda Tangsel untuk dapat menindaklanjuti kecurangan dan manipulasi data yang dilakukan oleh Panitia Penerimaan Siswa Baru di SMPN 11.

  9. Pak Taryono yg saya hormati,
    Peraturan PPDB yg baru dgn Zonasi dibuat sepertinya bagus, namun kenyataan dilapangan,
    system belum siap, apakah selama ini belum diuji coba?
    Selain itu ini sdh detik2 pengumuman, namun komplain saya ttg adanya scoring jarak yg tidak sesuai aturan yg Bapak buat tidak ada tanggapan?
    Saya sdh komplain, diterima staf Bapak bernama Pak Yudha, per tanggal 6Juli17.
    Bahwa saya menemukan bbrp yg kelurahan Jelupang – Serpong Utara, jarak ke SMPN11 jauhnya 5km. Harusnya sesuai aturan dapat score 20. Namun mereka dapat score 40 artinya disamakan dgn yg rumahnya dekat dgn jarak 300m???
    Apakah ini systemnya dibuat utk melanggar aturan Zonasi?
    Saya bisa menunjukkan bukti, mohon agar Bapak tinjau ulang, karena saya yakin banyak yg harusnya bisa sekolah di dekat rumah (sesuai aturan yg Bapak buat) namun ketendang dgn calon siswa yg rumahnya jauh ttp dianggap dekat, spt tadi!!!
    Dan hal ini membuat resah calon dan orangtua siswa!
    Karena dianggap hasilnya tidak sesuai aturan Zonasi yg Napak buat!

  10. anak saya meraih nilai UN tertinggi di sekolahnya tahun ini, hal tersebut tentunya bisa mempermudah jalan anak untuk anak kami memilih sekolah yg di inginkan. Tapi tdk demikian yg terjadi, karna sistem zonasi tersebut akhirna anak saya memilih yg sesuai dengan zona nya. Harusnya anak saya bisa mendapat posisi yg tinggi di sekolah tersebut karna nilai UN nya tinggi dan jarak yg sangat dekat demgan sekolah, lagi2 kami harus kecewa, skor anak saya sangat kecil karna untuk skor jarak yg harusnya mendapat skor 40 karna jarak kurang dari 1km dari rumah ke sekolah tapi oleh sistem dihitung jarak 6km dengan skor 10. Dan ske posisi anak kami jadi terbawah dan terancam tegeser ke pilihan ke 2. Kami sudah mengajukan komplen mengenai permasalahan tersebut ke diknas setempat, tapi sampai saat ini belum ada perubahan seperti yg dijanjikan oleh staff diknas pada saat kami mengajukan komplen. Ironis sekali, anak dengan nilai nem tertinggi di sekolahnya jadi harus kelimpungan gara2 sistem zonasi yg belum siap.

    • Sama dgn anak saya ada beberapa siswa skor sonasi sama tapi yg diterima nilai USBN nya jauh dibawah anak sy..ini benar aneh tapi nyata.

  11. Kepmendiknas seharus menertibkan setiap diknas – sekolah atas pendaftaran online sehingga tidak muncul pemikiran negatif masy. Adanya pungli atau korupsi. Sebab sampai akhir pendaftaran 10 jul’17 web ppdbtangsel.co.id mengalami kerusakan. Sehingga meresahkan masya. Yg mendaftarkan anaknya di bangku sekolah.

  12. Ngga bagus bgt deh ini sistem. Dipaksakan sekali kesannya. Kasian para peserta didik yg nemnya bagus, tp karna perhitungan jarak dan umur yg tidak jelas, jd blm dpt sekolah.
    Harusnya namanya score itu tidak berubah dr awal smp penutupan. Ini scorenya menurun. Dan score yg muncul saat input data, ngga sesuai dgn perhitungan yg dijelaskan.
    Orang jadi berfikir, bisa jadi ada permainan scoring klo bgni, karna situs suka tiba2 down trus scorenya jd berubah.
    Tolong kami ini harus mengadu kmn terkait penerimaan ini? Bagaimana mau punya generasi yg berkualitas baik klo mencari sekolah saja tidak transparan begini.
    Harusnya sistem nem itu tetap ada, hanya di quota saja. Misalkan: 80% dr jalur nem, 20% jalur prestasi dan zona tinggal. Akan lbh menghargai juga usaha anak2 yg sudah belajar dan dapat nem bagus.

  13. Siapa bilang tdk bisa KKN ….Tetap saja ada peluang utk melakukan KKN……. krn Jalur jarak 200 m dgn nilai yg tdk di munculkan di daftar hasil seleksi, jalur luar tangsel dgn Nilai Kecil yg tetap bisa masuk Negeri adalah celah kuat utk melakukan Praktik KKN……Mudah2an Moral dan Ahlak…Para pengurus/Panitiannya…..tetap bersih…..Amin YRA

  14. Aku ngga setuju apa apaan tangsel ini pengen masuk smp 4 tapi tergantung jarak, sama bae boong kalo orang pinter dapet nem 27,80 tapi gak diterima sebalik nya orng BEGO masuk smp favorit tapi rumah nya deket MAU JADI APAAN TUH SEKOLAH HAHAH!!!!!

  15. tetangg sy dah terang terang nemnya lebih rendah dr anak sy jgnkan smp4,di 21 di depak…tereng…..ajaib bim salabim….pas hari pertama masuk.pake baju smpn 4 ajaibkan????

  16. teramat disayangkan anak saya belajar sampe subuh..dpt nem 31 dibilang gurunya sayang sekali zona kamu g memenuhi sekolah yg kamu inginkan…apa g rugi dia belajar…

  17. Sedih rasanya penerimaan hasil nem.Saya sebagai orang tua merasa kecewa dan sedih ,apalg setelah melihat hasil nem anak saya yg rendah.Knp hasil nem bagi yg peringkat terendah dan anak yg tdk bisa mengikuti pelajaran selalu bagus.Kejadian ini terulang kembali 4 thn yg lalu ,ketika anak saya 1lulus sd(tapi dia msk smp sampai smk peringkat 1 terus. Sedih rasanya melihat anak yg sungguh-sungguh belajar mendapat nem rendah.Bagaimana bisa sekolah negri hanya lihat nem saja tanpa mempertahankan anak yg nilai rapot bagus walau nemnya rendah.Jadi Membuat hati anak-anak yg nilai nem nya rendah tapi hasil rapotnya peringkat merasa kecewa dan sedih,karena dia memimpikan mendapat sekolah yg dia inginkan ternyata impiannya hilang dg nem yg rendah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here