Connect with us

Kapolri Sarankan tak Ada Lagi Pendulangan Liar di Papua

Berita

Kapolri Sarankan tak Ada Lagi Pendulangan Liar di Papua

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, kelompok-kelompok yang melakukan penyanderaan di Papua ada juga yang berbau separatis.

“Kita lihat lebih banyak kepada motif ekonomi,” ujar Kapolri.

Sedangkan pengamanan Freeport, ungkap Kapolri, selamaudah dilaksanakan MoU antara Freeport, Polri dan TNI.

Kondisi geografis lebih kurang dari atas sampai bawah, sekitar 74 mil, ada gunung, dan kanan kirinya berupa jurang yang ada sungainya. Tempat mendulang itu hutan-hutan lebat, jurangnya dalam-dalam.

“Jadi memang ada tim yang mengamankan lokasi-lokasi, hampir kurang 1.000 orang untuk amankan selama ini. Dan juga ada tim pengejar, tapi saya gak akan sebutkan jumlah tim pengejar untuk kerahasiaan operasi,” ungkapnya.

Menurut Kapolri, di lokasi penyanderaan, hanya ada satu kelompok. Dimana di atas ada satu dan di bawah ada satu. Kelompok ini sudah lama diketahui Polri.

Untuk sementara ini kelompok penyandera itu belum meminta tebusan. Mereka prinsipnya hit and run, setelah dikejar mereka menggunakan para pendulang sebagai tameng.

Memang ini permasalahan sosial dari dulu, dan Kapolri menyarankan sebaiknya tidak ada lagi pendulangan disitu. Tapi masyarakat ini harus dialihkan, dikanalisasi dan bila mungkin dipekerjakan.

“Pernah ada komunikasi antara Freeport dengan Bupati-Bupati dimana mereka berasal. Misalnya, dengan mendayagunakan kembali mereka menjadi petani, kemudian dari pendatang luar Papua, mereka dikembalikan tapi mereka disalurkan di lahan-lahan pertanian disitu. Ini yang belum tuntas,” papar Kapolri.

Komunikasi antar pimpinan kelompok sudah dilakukan melalui Freeport dan sudah mengenal mereka. Kemudian tokoh agama, adat dan Polsek serta warga disana berusaha berkomunikasi. (MRZ)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

Advertisement
To Top