Berita
Kata Ketua HMI Pamulang Soal Tawuran Pelajar
Tawuran antar pelajar masih menjadi “pekerjaan rumah” semua pihak untuk ditangani serius di berbagai daerah, termasuk yang terjadi belum lama ini di Setu, Kota Tangerang Selatan.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pamulang Cabang Ciputat Toni Yohana menengarai tawuran terjadi disebabkan tumbuhnya jiwa premanisme di kalangan pelajar.
“Sehingga memicu sikap anarkis pelajar untuk melakukan tindakan kekerasan yang tidak lagi berfikir jernih untuk menyelesaikan permasalahan melainkan yang terlintas dalam benak mereka hanyalah kekerasan yang dianggap mampu menyelesaikannya,” ujar Toni.
Toni berpendapat, jiwa premanisme yang tumbuh dalam diri pelajar tidak muncul secara tiba-tiba tanpa sebab melainkan ada hal-hal memicu seperti seringnya dipertontonkan dengan tayangan-tayangan televisi yang bertemakan kekerasan. Selain itu, disebabkan karena kekerasan dalam lingkungan keluarga hingga dapat merusak psikis individu anak.
“Artinya penyakit yang ada dalam diri pelajar ini bisa diselesaikan atau dihilangkan, sejatinya pelajar dalam hal ini sedang dalam fase pencarian jati diri,” terangnya.
Oleh karenanya, sambung Toni, diperlukan pendampingan dan pemantauan oleh pihak-pihak terkait yaitu keluarga sebagai orang terdekat, pihak sekolah yang mempunyai peranan dalam mentransfer knowledge, pembentuk karakter individu pelajar dan yang lebih penting adalah lingkungan sekitar atau teman pergaulan. “Waktu lebih banyak digunakan bersama seharusnya, waktu luang mereka harus banyak diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif sehingga segala bentuk penyimpangan pelajar bisa cegah,” terangnya.
Toni berharap kepada pihak terkait agar mencari solusi dan lebih memperhatikan untuk menimalisir kekerasan atau tawuran antar pelajar guna agar bisa mencetak generasi-generasi muda berkualitas sebagai penerus bangsa.(Ban)