Berita
CPNS BPTP Dibekali Wawasan Lapangan SUP Inovatif di Banten
Sedikitnya 15 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang juga merupakan calon peneliti BPTP dari berbagai provinsi mengikuti pengayaan wawasan dan pengalaman di lokasi Model Percontohan Sistem Usaha Pertanian (SUP) Inovatif, agroekosistem lahan kering, Desa Cilayang, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Keberangkatan CPNS ke Cilayang tersebut dalam rangka mengikuti rangkaian program magang di BBP2TP.
Sebelumnya, rombongan CPNS mendapat materi inovasi pertanian lahan kering oleh Penanggung jawab SUP, Ir. Agus Muharam, MS. Para CPNS diajak Tim SUP yang dipimpin oleh Ir. Ade Supriatna, MSi untuk meninjau beberapa lokasi penanaman hortikultura di Model Percontohan SUP Inovatif Desa Cilayang.
Lokasi Model Percontoh SUP Desa Cilayang termasuk ke dalam daerah kering di Prov. Banten. Sebagaimana diketahui, Provinsi Banten memiliki lahan kering seluas 157.546 ha. Salah satu wilayah di Kab. Serang yang memiliki lahan kering yang potensial untuk dimanfaatkan adalah Kec. Cikeusal dengan total lahan seluas 2.683 ha.
Petani di Desa Cilayang mayoritas bertanam hortikultura sehingga sangat bergantung pada sumber air. Sebelumnya petani menggunakan air hujan untuk mengairi kebun mereka, dan ketika musim kemarau tiba mereka beralih ke profesi lain.
Untuk itu tim dari SUP BBP2TP memfasilitasi petani untuk memperoleh air dari sungai Cibongor, sehingga petani di kelompok tani Tunas Harapan Desa Cilayang dapat meningkatkan indeks pertanaman dan menanam pada musim kemarau. Tim SUP BBP2TP memberikan inovasi paket teknologi pengelolaan air yaitu teknologi pompa yang mampu mengangkat air dari sungai Cibongor dan menampungnya di bak penampung utama untuk dialirkan ke bak-bak penampung disekitar lahan warga. Selain pompa dan bak penampung, tim SUP BBP2TP juga memberikan inovasi berupa aplikasi irigasi tetes dan irigasi sprinkle dengan harapan dapat membantu petani untuk meningkatkan indeks pertanaman.
Peserta magang berkesempatan untuk mengikuti perkumpulan rutin dengan para petani di kelompok tani Tunas Harapan Desa Cilayang yang dilaksanakan selepas magrib. Pada kesempatan tersebut tim SUP BBP2TP melakukan diskusi dengan para petani yang menyampaikan beberapa permasalahan teknis budidaya. CPNS juga belajar dari Tim bagaimana dalam melakukan pendampingan ke petani, fungsi motivator juga dilakukan agar petani tetap semangat untuk memajukan daerahnya sebagai sentra hortikultura dan menjadi daerah percontohan bagi wilayah kering lainnya.
Kelembagaan dan sinergi berbagai pihak menjadi aspek pembelajaran selanjutnya. Bersama BPTP Banten dan Penyuluh dari Dinas Pertanian Kab. Serang, Tim SUP BBP2TP juga melakukan pembinaan kelembagaan kelompok tani, dengan mendorong kelompok tani untuk mandiri dalam pengelolaan keuangan kelompok yang tujuannya adalah untuk pemeliharaan fasilitas budidaya seperti pemeliharaan pompa dsb.
CPNS juga mendapat pembelajaran pemasaran melalui jalinan kerjasama poktan dengan pedagang dalam dan luar kota. Penguatan kelembagaan disampaikan Tim dapat dilakukan melalui upaya pemberian jaminan pasar kepada petani anggota serta memberikan posisi tawar yang jelas.
Sebagaimana diketahui, Sistem Usaha Pertanian (SUP) Inovatif di Desa Cilayang, yang tahun 2018 ini melakukan introduksi inovasi teknologi pertanian pada denfarm seluas 17 ha, sarat dengan teknologi. Penerapan berbagai introduksi teknologi tersebut antara lain jaringan irigasi (bak besar, bak kecil dengan geo membran, pipanisasi, dan pompa air), budidaya sayuran, varietas unggul, pengendalian HPT, pemupukan berimbang, dan lain-lain.
Melalui pendekatan teknologi diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam mengembangkan kawasan pertanian modern berbasis agribisnis. Kegiatan tersebut juga didukung dengan pembinaan kelembagaan dan SDM Petani dan Penyuluh melalui berbagai kegiatan bimtek serta pendampingan.
Nantinya, SUP Inovatif di lokasi tersebut diharapkan menjadi pilot projek dalam optimalisasi pemanfaatan lahan kering, selanjutnya mampu direplikasi di daerah lain.
Antusiasme terlihat dari wajah para CPNS. Misalnya, Alfonso, CPNS dari BPTP NTT, saat diwawancarai ia menyatakan apreasianya atas kesempatan magang di lapang untuk meningkatkan wawasan dan pengalamannya sebagai peneliti.
“Harapan saya model percontohan SUP inovatif ini dapat dikembangkan di daerah Nusa Tenggara Timur yang memiliki karakteristik lahan mirip dengan kondisi disini,“ terang Alfonso. (MRZ)