Berita
Tangerang Tuan Rumah 31st Peranakan Convention 2018
Kota Tangerang menjadi tuan rumah pelaksanaan 31st Peranakan Convention 2018, Sabtu (24/11/2018). Konvensi tersebut dihadiri sebanyak 500 delegasi dari berbagai mancanegara.
Ajang bertema ‘Promoting Indonesia as the Cultural Tourism Destination for Peranakan Communities of the World’ ini digelar di Hotel Novotel, Tangerang.
Wakil Walikota Tangerang Sachrudin menyambut bangga atas dipilihnya Kota Tangerang sebagai tuan rumah konvensi peranakan ini. Ia pun mengucapkan selamat datang kepada peserta konvensi yang datang dari berbagai belahan dunia.
“(Ini) kesempatan kami untuk menunjukan keramah tamahan masyarakat Kota Tangerang di mata dunia,” kata Sachrudin saat memberikan kata sambutan.
Presiden Peranakan Tionghoa Warga Indonesia (PERTIWI) Udaya Halim sebelumnya mengungkapkan, Kota Tangerang merupakan tuan rumah digelarnya konvensi tersebut.
Setelah mengikuti konvensi, kata Udaya, para peserta melanjutkan agenda untuk tour ke Semarang, Yogyakarta dan Rembang.
Udaya menjelaskan seluruh peranakan yang ada di penjuru dunia diperkirakan awalnya dari pulau Jawa. Hal itu ditunjukkan dengan pakaian yang dikenakan berupa kebaya dan bawahan batik.
Dalam keterangan tertulisnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar RI, I Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, peserta antara lain berasal dari Malaysia, Australia, Thailand, Singapura, Belanda, dan Amerika Serikat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mendukung upaya promosi kepariwisataan Indonesia di luar negeri,” ujarnya.
Usai melakukan aktivitas di Tangerang, para delegasi berkesempatan mengunjungi beberapa objek wisata. Seperti sentra batik Lasem, Candi Borobudur, serta objek wisata lain di Semarang dan Yogyakarta. Dari sini, para delegasi akan lebih memahami tentang keindahan dan keberagaman budaya Indonesia.
“Harapan kami, setelah mengunjungi berbagai objek wisata, mudah-mudahan mereka dapat ikut mempromosikannya kepada para kerabatnya di seluruh dunia,” kata Giri.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, 31st Peranakan Convention 2018 erat kaitannya dengan budaya. Menurutnya, urusan budaya memang tak bisa dianggap sepele apalagi dilewatkan. Sebab, 60 persen wisman datang ke Indonesia karena budaya.
“Sebanyak 35 persen wisman datang karena alam atau nature. Kemudian 5 persen man made, seperti MICE -meeting, incentive, conference-exhibition, lalu sport tourism, dan showbiz,” ujarnya. (ris/Kor)