Berita

Bawaslu Didesak Usut Kegiatan OPD yang Ada Emak-emak Pose 2 Jari

Published on

Sejumlah emak-emak mengenakan kaos caleg dan pose dua jari di kegiatan penyuluhan SIMPPEL (Sistem Penyampaian SPPT Pajak Bumi dan Bangunan Elektronik). Demikian tersebut diduga ada unsur politik dan bisa masuk ranah pidana Pemilu.

Oleh karenanya, sejumlah kalangan mendesak Badan Pengawas Pemilu mengusut tuntas permasalahan tersebut.

Seperti disampaikan oleh Iwan Rahayu selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel yang juga Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Capres Jokowi – Ma’ruf Amin.

Menurutnya, kejadian ini sudah masuk keranah Pidana Pemilu, dan ia sangat menyayangkan ulah PNS yang hanya berpikir sempit untuk kepentingan pribadi dan keluarganya karena yang dipakai anggaran APBD Kota Tangsel.

“Secara jabatan maupun dalam kapasitas sebagai suami dari istri yang mencalonkan (Zulfa Sungki Setiawati). Kalau mau jangan fasilitas Bapenda beliau pakai untuk kepentingan pribadi dan keluarganya,” katanya, melalui pesan Aplikasi WhatsApp, Minggu sore (10/3/2019).

“Saya berharap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tangsel jeli dalam hal ini,” imbuhnya.

Senada dengan salah seorang Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Tangsel dari Partai Demokrat Julham Firdaus, ia meminta kepada Bawaslu harus tegas dalam menegakan aturan.

“Ya Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan penyalahgunaan kampanye yang terlihat nebeng kepada acara Dinas,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Tangsel Muhamad Acep menyampaikan pihaknya akan mendalami terkait informasi tersebut.

“Berita di media bisa menjadi informasi awal, oleh karena nya informasi tersebut akan didalami, besok kita akan bawa ke pleno pimpinan apakah perlu dilakukan pendalaman dengan metode Investigasi. Kalau dibaca berita nya, ada kegiatan rutin RW di perumahan panorama, yang kegiatan nya seperti yang disebutkan dalam berita tersebut,” ujar Acep.

Sebelumnya Kepala Bapenda Tangsel, Dadang Sofyan yang juga merupakan suami dari Zulfa Sungki Setiawati mengatakan, warga yang berpose dua jari dan memakai atribut partai, mereka sebelumnya telah mengikuti acara kegiatan di tempat berbeda dan mengunjungi istrinya di lokasi acara sosialisasi SIMPPEL.

“Mereka yang foto pose dua jari, orang-orang Gerindra yang sudah mengikuti kegiatan di Villa Dago (bukan warga Panorama) nyamperin istri saya yang sedang kegiatan dengan warga di lokasi, kemudian terus pulang ke rumah, Kronologisnya demikian,” jelasnya.

Ia melanjutkan, pihaknya melakukan sosialisasi bersamaan dengan kegiatan senam dan arisan yang rutin dilakukan oleh warga setempat. Adapun kehadiran caleg yang juga istrinya pada acara itu sebagai warga yang rutin mengikuti kegiatan itu.

“Acara pokoknya senam warga setiap bulan pada minggu kedua, Tim pelayanan numpang ikut sosialisasi dan membuka loket pembayaran. Istri saya hadir sebagai warga untuk senam dan arisan, tidak kampanye dan juga tidak memakai atribut partai,” ujarnya. (Ban)

Exit mobile version