Bandara

Pengamat Tata Kota Soroti Dugaan ‘Permainan’ Proyek di Dinas PUPR Kota Tangerang

Published on

Dugaan praktik penyelewengan anggaran negara yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus disorot. Kali ini datang dari pengamat tata kota, Nirwono Joga.

Dirinya menyebut bahwa seluruh proses lelang pekerjaan pembangunan dapat dipantau langsung di dalam laman resmi (website) milik Pemkot Tangerang.

“Setiap tahun sebenarnya masyarakat dapat melihat, mengecek, dan mengawal program-program pembangunan apa yang akan dilakukan pemkot di website pemkot,” ujar pengamat tata kota dari Universitas Trisakti ini, Selasa (6/8/2019).

“Dari jadwal pembangunan tersebut sebuah kegiatan pembangunannya akan dilakukan kapan, termasuk mulai dari proses tendernya, pemenang tender, hingga ke pelaksanaannya,” lanjutnya.

Menurut Nirwono, kunci dalam pelaksanaan maupun pengadaan pembangunan harus dilakukan secara transparansi, akuntabel, dan profesional.

“Dalam proses lelang dengan sudah adanya e-lelang dan pengawasan ketat dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), terlalu riskan bagi pemkot dan siapapun untuk bermain, apalagi diawasi oleh teman-teman media,” ucapnya.

Sebelumnya, Pusat Kajian Anti Korupsi Tangerang (PUKAT) yang menduga adanya penyimpangan pada proses lelang di lingkup Pemkot Tangerang ini telah mendatangi Ombudsman RI, KPK dan Inspektorat Kota Tangerang untuk menyerahkan berkas hasil kajiannya.

Sekretaris Inspektorat Kota Tangerang Hari Purwanto mengatakan, ada 11 paket pekerjaan yang dilelang melalui tender yang dilaporkan.

“Saya belum hafal (rinciannya), tapi itu semua ada di salah satu dinas kita,” ujarnya setelah menerima pelaporan PUKAT di kantor Inspektorat Kota Tangerang, Rabu (31/7/2019).

Saat itu, Hari tidak merinci jenis paket apa saja yang dilaporkan. Namun, kesebelas paket itu pengadaannya dilakukan sepanjang tahun 2016-2018. Dugaan penyelewengan itu mengarah pada Dinas PUPR Kota Tangerang.

“Kebetulan semuanya Dinas PU. Proyeknya macam-macam. Ada jalan dan lain-lain,” tutur Hari. (Mhd/Rmt)

Exit mobile version