Berita

Sambangi SMK, Kapolsek Benteng Ungkap Medsos Sebab Pelajar Ikut Demo

Published on

Kekuatan media sosiallah yang mendorong para pelajar untuk ikut demo terkait RUU di Gedung DPR/MPR RI Jakarta. Hal tersebut dikatakan Kapolsek Tangerang Kota (Benteng), Kompol Puji Hardi saat melakukan pengarahan ke salah satu sekolah di Kota Tangerang, yaitu SMK Otomotif Al-Husna, Kamis (26/09/2019).

Puji mengatakan, para pelajar tersebut ingin ikut-ikutan melakukan demo karena sudah banyak tersebar pesan melalui media sosial ajakan untuk melakukan demo.

“Jadi ini nih karena medsos, karena pesan dari medsos sangat cepat menyebarnya. Apalagi buat pelajar, mereka gak tau apa-apa yang penting katanya ikut demo,” ujarnya.

Puji juga menuturkan, bahwa tugas seorang pelajar adalah belajar, belum waktunya turun ke jalan karena dianggap tidak mengetahui apa-apa.

“Kalau soal UU pelajar tidak boleh ikut demo sih belum kita dalami yah, tapi intinya ya pelajar tugasnya belajar bukan demo. Di Jakarta sudah banyak yang tertangkap nah kita ini antisipasi buat di Tangerang,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya bukan hanya melakukan pengarahan kepada para siswa, tapi juga kepada guru untuk memberikan pencerahan kepada anak-anak muridnya agar tidak mengikuti demo.

“Harus kerjasama, jangan hanya dari kepolisian saja tapi pihak guru harus juga kasih tau ke anak-anak muridnya kalau demo bisa merugikan mereka sendiri dan banyak mudaratnya,” katanya.

 

Hal senada dikatakan oleh Kepala SMK Otomotif Al-Husna, Akbar Satriana. Dirinya mengatakan media sosiallah yang mendorong anak-anak untuk ikut melakukan demo.

“Jaman sekarang sudah modern, apa-apa melalui media sosial jadi cepat banget pesan tuh nyebar nah ini yang bahaya,” ujarnya.

Akbar juga mengatakan, antisipasi yang dilakukan oleh pihak sekolah bukan hanya hari ini saja, tapi untuk jangka panjang.

“Mangkanya kita kasih tau juga ke orang tua kalau anaknya sudah pulang sekolah jam sekian-sekian jadi mereka ga kemana-mama apalagi sampai ikut demo,” pungkasnya. (Ais)

Exit mobile version