Beranda Berita Relawan Nusantara Tangerang Tanam 2000 Pohon Mangrove di Mauk

Relawan Nusantara Tangerang Tanam 2000 Pohon Mangrove di Mauk

0

Dalam rangka hari tanam pohon nasional (HTPN), Relawan Nusantara Tangerang bekerjasama dengan Himaputra dan Karang Taruna, Kecamatan Mauk menanam sebanyak 2000 pohon mangrove di taman wisata mangrove, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/11/2019).

Penanaman ribuan bibit mangrove juga melibatkan kaum milineal itu sebagai wujud kepedulian relawan terhadap lingkungan.

“Ini bagian dari bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan dan juga sebagai kontribusi memelihara lingkungan pesisir khususnya wilayah pantura,” ujar Reza Witama Penanggung Jawab Kegiatan tanam mangrove.

Dijelaskan Reza, Relawan Nusantara baru kali ini melaksanakan kegiatan tanam mangrove, sebelumnya kegiatan membantu korban bencana alam dan menyalurkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.

Dia menambahkan, pohon mangrove bermanfaat besar bagi penduduk Indonesia, yakni berfungsi untuk melestarikan dan menjaga serta meningkatkan populasi ekosistem pesisir laut, mencegah abrasi dan tsunami laut serta mencegah peresapan air laut ke daratan.

Oleh karena itu, upaya-upaya pelestarian hutan mangrove perlu terus digalakkan karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pantai.

“Untuk itu, kita bekerjasama dengan Himaputra dan Karang Taruna, dan kaum milineal dengan tujuan untuk menumbuhkan kepedulian menjaga lingkungan,” ujarnya.

Aktivis Lingkungan Hidup Himaputra, Nuradi mengapresiasi penanaman yang dilakukan oleh pihak Relawan Tangerang bersama Karang Taruna di taman wisata mangrove desa ketapang.

“Tentu saja selain menjaga pesisir pantai dari abrasi, hutan mangrove juga dapat menjadi objek wisata alam yang meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar ketapang,” pungkasnya.

Ahmad Satibi, Ketua Karang Taruna Kecamatan Mauk menjelaskan, mangrove merupakan salah satu ekosistem penting yang ada di laut dimana mangrove merupakan tempat makan biota laut dan juga sebagai penangkal gelombang laut untuk mencegah abrasi pantai.

“Dari sisi ekonomi pun, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan serta, selain itu menghasilkan buah atau biji yang dapat dijadikan bahan makanan dan minuman serta obat-obatan,” katanya.

Dalam menjaga keberlangsungan mangrove, Abil sapaan Ahmad Satibi mengatakan, di taman wisata mangrove sudah 50000 ribu pohon yang ditanam setiap tahun, namun secara bertahap bersama masyarakat, dinas pertanian dan perikanan maupun dari dinas yang lainnya, bahu membahu untuk memperbaiki ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan maupun tanam yang baru.

“Dalam pengelolaan ekosistem mangrove selain rehabilitasi juga diperlukan dukungan dari pihak komunitas mahasiswa pencinta alam serta kelompok masyarakat untuk saling bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan ekosistem yang ada di Mauk,” ujarnya.

Abil berharap dari adanya kegiatan ini, ekosistem yang ada di Mauk khususnya taman wisata mangrove lebih terjaga lagi dan berkesinambungan untuk kesejahteraan masa depan masyarakat dan Tangerang Gemilang.

“Kiranya setelah kegiatan penanaman mangrove pada hari ini relawan dan masyarakat lebih peduli dan aktif dalam menjaga dan memelihara ekosistem khususnya mangrove yang ada di lingkungannya masing-masing,” katanya. (Sam)