Beranda Berita Pedagang Pasar Kronjo Tolak Direlokasi Ke TPS

Pedagang Pasar Kronjo Tolak Direlokasi Ke TPS

0

Pedagang pasar Kronjo, Kecamatan Kronjo menolak adanya relokasi ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). Pasalnya tidak sesuai rencana awal kesepakatan bersama dengan PD Pasar.

Rencana awal TPS kondisi tanahnya diratakan dan diurug dengan ketebelan 30-50 CM, dan menggunakan baja ringan.

H.Romli, salah satu pedagang pasar Kronjo mengatakan, kondisi TPS saat ini tidak sesuai dengan perjanjian awal dengan PD Pasar, seharusnya diurug dengan ketebelan 30-50 CM, yang kedua bangunan menggunakan kayu biasa tidak menggunakan baja ringan. Pasalnya air bisa menggenang bisa juga banjir.

“Jadi cara pembangunan tempat penampungan sementara untuk para pedagang tidak sesuai dengan perjanjian awal dengan PD Pasar,” kata H.Romli pedagang baju di pasar Kronjo kepada tangerangonline.id, Rabu (8/1/2020).

H.Romli mengungkapkan, seharusnya pembangunan itu bagaimana caranya para pedagang dan pembeli itu bisa merasa nyaman dan keindahan, biar konsumen atau pembeli datang tidak segan.

“Pembangunan TPS itu harus memperhatikan semua aspek, jangan pedagang melihat kondisi bangunan yang sedang berjalan melihatnya males untuk direlokasi, apalagi untuk pembeli,” ungkapnya.

Harapannya, diperbaiki kembali sesuai dengan perjanjian awal pedagang dengan PD Pasar.

“Intinya kami menolak di relokasi ke TPS, kalau tidak diperbaiki dahulu,” tandasnya.

Ditempat terpisah pedagang lain Hamdi mengatakan, sesuai hasil rapat pedagang dengan PD Pasar beberapa waktu dulu di Kantor PD Pasar yang berlokasi di Kota Tangerang, memang pembangunan TPS di janjikan dengan menggunakan baja ringan, lalu struktur tanah juga seharusnya ada pengurugan, ini tidak ada bahkan kondisi tanah TPS itu lebih tinggi dengan jalan.

“Tanah tersebut tidak layak pakai dan banyak lumpur, pedagang saja baru liat udah engga setuju melihat TPS saat ini,” ujarnya.

Hamdi menyebut, seharusnya PD Pasar mengkaji kembali, karena para pedagang bisa menilai kontruksi yang saat ini berjalan, karena kalau yang dulu pake tiang sedang yang sekarang tidak inikan sanget tidak pantes.

“Boro-boro pedagang mau jualan kesitu lihatnya saja sudah males, becek juga. Saya kira PD Pasar harus mengkaji kembali,” ucapnya.

Harapannya adalah diratakan dulu tanah tersebut, kemudian di urug, jalanya di cor dan menggunakan baja ringan.

“Saya berharap kesepakatan awal dengan pedagang dilaksanakan,” pungkasnya. (Sam)