Berita

Pasca Meninggalnya Warga Kota Serang Dampak Covid 19, Ketua DPRD Kota Serang Intropeksi Diri

Published on

Serang, Paskameninggalnya warga Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Yuli Nur Amelia (42 tahun) yang terdampak wabah Covid-19 secara finansial hingga menyebabkan dirinya tidak bisa makan selama dua hari dan hanya meminum air putih. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Budi Ruztandi mengungkapkan semoga tidak terjadi lagi di warga lainnya di Kota Serang.

“Pertama saya ucapkan turur belasungkawa dari DPRD, semoga amal ibadah Alm Ibu Yuli diterima Allah Subhanahu Wa Taala, karena kejadian ini tentunya banyak hikmah yang bisa diambil. Bahkan menjadi pembelajaran untuk saya pribadi, khususnya Pemerintah Kota (Pemkot) Serang,” kata Budi Ruztandi kepada wartawan, usai mengunjungi rumah ibu Yuli Selasa (21/4).

Kemudian, Budi menyarankan, kepada setiap warga di Kota Serang, yang mengetahui kondisi tetangga terdeteksi kekurangn dampak virus Corona, untuk segera melapor ke tingkat RT maupun RW setempat, untuk ditindak lebih lanjut oleh pemkot dan dinas terkait.

“Intinya sekarang kita intropeksi diri, jangan saling menyalahkan. Bahwa yang namanya kejadian sudah pasti ada yang mengatur. Tetapi, sebab hari ini tidak terjadi kembali di Kota Serang,” kata Budi Rustandi.

Selain itu, Budi juga mengatakan paska teror yang dialami keluarga almarhum Yuli, khususnya terhadap anak almarhum karena ramai diberbicarakan bahwa yang dialami keluarga Yuli merupakan settingan, dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Serang untuk mengerahkan Dokter Psikolog agar mengatasi traumatis agar membentuk kepribadian terhadap anak tersebut kembali normal tanpa tekanan.

“Saya akan telepon dinas kesehatan untuk segera mengirimkan dokter psikologis, anaknya merasa banyak di sekitarannya ada yang berbicara yang kurang enak, bahwa ini settingan dan lain lain hingga akhirnya dia merasa drop, mungkin ibunya juga kemaren begitu,” kata Budi.

Kronologis awal, ibu rumah tangga Yuli Nur Amelia berusia 42 tahun yang terkena dampak dari wabah Virus Covid-19. Hingga menyebabkan dirinya tidak bisa makan selama dua hari, dan hanya meminum air putih. Seusai dirinya mencurahkan kondisinya kepada relawan maupun awak media Jum’at 17 April 2020, bantuan mengalir dari berbagai element masyarakat. Mulai dari Anggota Dewan, Pemerintah setempat, hingga Relawan Kemanusiaan.

Ternyata, setelah mendapatkan banyaknya bantuan yang di terima oleh Keluarga Ibu Yuli Nur Amelia, menimbulkan desakan dari para tetangga di lingkungan Lontar Baru.

Sampai akhirnya, Ibu Yuli Nur Amelia menghembuskan nafas terakhir pada hari Senin 20 April 2020, dengan keadaan pingsan mendadak, dan hendak di bawa ke Puskesmas terdekat. (Ris)

Exit mobile version