Keinginan besar masyarakat kampung pulau tunda Desa Margasara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Provinsi Banten pada tahun 2020 ini, akan adanya Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sampai saat ini belum juga dapat terwujudkan.
“Pernah saya mengajukan pada dinas tahun 2017 lalu adanya sekolah SMA. Tapi ternyata memang kesulitan, karena memang kendalanya dari guru pengajarnya yang tidak bisa ke pulau tunda,” Hasyim kata Kepala desa Wargasara Kampung Pulau Tunda Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten, Selasa (4/8/2020).
Hasyim menerangkan, pengajuan untuk keberadaan SMA di pulau tunda itu sudah bisa sebenarnya. Namun, sambung Hasyim, terkendala dari gurunya yang sulit untuk mengajar di pulau tunda.
“Disini kesulitannya hanya guru saja, pernah ada guru namun mereka tidak kuat untuk mengajar dari darat ke pulau. Paling kuat hanya satu tahun saja,” terangnya.
Hasyim Menuturkan, bahwa saat ini didesanya hanya ada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja, dan itupun satu atap dengan 4 pengajar yang ada.
“Disini hanya ada 4 guru itupun dibagi-bagi mengajarnya. Pengajar disini asli putra putri daerah kami,” ungkapnya.
Hasyim mengungkapkan, kalau mau melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK putra putri di pulau tunda harus keluar pulau,
“Karena di pulau tunda tidak ada, tapi itupun tergantung dari masing masing keluarga yang punya saudara di daratan, ada yang di daerah tangerang, Serang dititipkan pada sanak saudaranya disana,”tandasnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Neila (11) dan Nia (7) anak perempuan warga pulau tunda yang duduk di sekolah dasar Satap Pulau Tunda ditemui saat menjajakan dagangan gorengan keliling di sekitaran pulau tunda dengan polos dan jujurnya mengatakan bahwa keduanya berkeinginan dan bercita cita ingin menjadi seorang perawat.
“Pengen jadi perawat, biar bisa nyembuhin warga disini kalau sakit,” ujar singkat. (Aiz)