Berita
SMPN 1 Rajeg Ajukan Blue Print KBM Tatap Muka
Unit Pengelola Teknis (UPT) SMP Negeri 1 Rajeg, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, mengajukan blue print sebagai syarat untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Kepala UPT SMP Negeri 1 Rajeg, Ujang Eman mengatakan, blue print tersebut diajukan ke Dinas Pendidikan yang kemudian akan dikaji dan ditelah apakah sesuai dengan protokol kesehatan atau belum, dan dikaji oleh gugus dan tim medis.
“Sekolah mengajukan ke level kabupaten yang nantinya akan dikaji, kalau sekolah yang mengajukan program blue print diterima, maka sekolah tersebut terpilih untuk melaksanakan belajar tatap muka, adapun pelaksanaannya dibulan Oktober, menurut informasi yang saya terima,” kata Ujang Eman, Kamis (6/8/2020).
Ujang menyebut, setiap gugus cuma satu sekolah yang terpilih, yaitu sekolah yang memenuhi syarat dan kriteria program blue print tersebut.
“Adapun syarat blue print seperti penjadwalan tidak seperti posisi belajar normal, dan siswa belajar dua shif dengan durasi waktu 30 menit,” terangnya.
Ia menambahkan, SMP Negeri 1 Rajeg ditahun pelajaran 2020-2021 siswa yang diterima sekitar 400 dengan jumlah kelas 11(sebelas).
“Satu kelas menampung 36 siswa,” ucapnya.
Ujang mengungkapkan, dengan suasana Pandemi Covid-19 ini segera berakhir, karena dengan suasana seperti ini merasa banyak kekurangannya, orang tua juga sudah banyak yang mengeluh.
“Kita berdoa semoga ini cepat berakhir, aktivitas disegala bidang kembali normal terutama di dunia pendidikan,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Saifullah menegaskan, hingga saat ini belum ada sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang yang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.
Dia menjelaskan, pihaknya baru melakukan tahapan sosialisasi dan persiapan blue print sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“On progres tahap sosialisasi dan persiapan blue print KBM tatap muka sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang memperpanjang waktu belajar siswa peserta didik dirumah dampak dari Covid-19 atau virus corona untuk seluruh siswa TK, SD, dan SMP di wilayah Kabupaten Tangerang.
Saiful berharap, sistem pembelajaran jarak jauh, harus memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan tanpa harus terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
“Harus dibuat menyenangkan agar para siswa bisa bener-bener serius dalam melakukan kegiatan pembelajaran mandiri dengan materi ajar yang disampaikan kepada guru dari rumahnya,” tandasnya. (Sam)