Berita

PSM Minta Evaluasi Bantuan Sosial Tunai

Published on

Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, menyebut bantuan sosial tunai (BST) bagi warga yang terdampak Covid-19 harus dievaluasi data dan bank penyalur dari tingkat pusat sampai tingkat bawah, Selasa (25/8/2020).

Ketua Pekerja Sosial Kecamatan (PSM) Kecamatan Mauk Suparji Rustam mengatakan, hasil monitoring bantuan sosial tunai ada trouble dari seluruh penerima manfaat BST yang ada di BRI itu terjadi doble data.

“Ada yang sudah mendapatkan bantuan di program keluarga harapan (PKH) dan bantuan BST dari kantor Pos Indonesia, artinya itu masih bisa di antipasi atau tidak diambil oleh penerima manfaat,” kata Suparji Rustam yang juga Ketua Forum PKH Kabupaten Tangerang.

Rustam mengungkapkan, masih ada warga yang belum sama sekali merasakan bantuan dan datanya ada.

“Tetapi kartu dan buku rekeningnya belum dicetak oleh pihak bri, artinya ini menjadi penghambat bagi penerima manfaat untuk mencairkan bantuan tersebut,” ucapnya.

Ia mengatakan, evaluasi bantuan sosial dari tingkat pusat sampai dataran tingkat Kabupaten, agar bank penyalur ini lebih memperhatikan dan juga lebih merapihkan.

“Supaya jangan sampai terjadi riakan-riakan warga terutama didataran bawah. Harapan kami, sebelum proses pencairan BST harus dilakukan evaluasi secara menyeluruh agar tidak terjadi permasalahaan yang serupa,” ujarnya.

Selain itu, kata Rustam, pekerja sosial masyarakat (PSM) ini bukan saja mengurus BST saja, akan tetapi di masyarakat yang kaitannya dengan sosial seperti, rumah roboh, kematian, bpjs, bantuan korsi roda dan yang lainnya, pasalnya PSM itu jadi curhatan masyarakat. Kemudian PSM tidak mendapatkan insentif dari pemerintah.

“PSM ini betul-betul pekerja sosial yang tidak mendapat insentif dari pemerintah, pasalnya kerja dengan ikhlas,” imbuhnya. (Sam)

Exit mobile version