Berita

Mantap! Petani Diberi Hadiah 2 Gudang Beras dan Ketahanan Pangan

Published on

Oleh: Herdiansyah Ruckmana, Wakil Ketua Himaputra.

Ada yang berbeda pada perhelatan Hari Jadi Kabupaten Tangerang pada tahun 2020, tidak hanya dirayakan pada masa pandemi covid-19 yang semua serba online/daring.

Tetapi pada tahun ini Kabupaten Tangerang genap berumur 388 tahun berdasarkan hasil kajian dan penelitian para ahli sejarah yang merujuk pada banyak sumber dan history serta dipertegas oleh Perda perubahan hari jadi Kabupaten Tangerang.

Diumur yang begitu mantap tegak terpampang diseluruh pamflet, spanduk, dan videotron se-Kabupaten Tangerang ini, sempat menjadi sorotan publik. Karena perubahan mencolok, namun tanggal dan umur ini hanya berupa tulisan angka simbolik sebuah daerah.

Harapan serta do’a dilantunkan lewat Video singkat diberbagai media sosial dari Pejabat teras Pemkab Tangerang hingga Aktivis dan LSM tidak mau kalah ramai-ramai menyambut perubahan dari yang semula 76 tahun pada 2019 kini 2020 menjadi 388 tahun.

Luar biasa bukan perubahan angka tersebut ? namun perubahan tersebut harus beriringan dengan perubahan pembangunan mutu SDM (Sumber Daya Manusia) dan Sumber Daya Alam (SDA). Yang perlu kita ketahui ada perubahan besar dipesisir pantai utara Kabupaten Tangerang. Tetapi hanya sebatas pembangunan infrastruktur multinasional tetapi pembangunan Sumber Daya Manusianya masih minim perubahan.

Pembangunan infrastruktur multinasional ini merenggut ratusan hektar tambak, lahan pertanian, serta lahan-lahan konservasi. Padahal ada poin Tangerang Mantap (Tangerang Mandiri Tahan Pangan) pada 15 Program Unggulan Bupati Tangerang 2018-2023 yang di nahkodai Bapak Ahmed Zaki Iskandar.

Program Tangerang Mandiri Tahan Pangan dicanangkan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui pengembangan subsistem ketersediaan distribusi dan konsumsi, dengan memanfaatkan sumber daya yang diwujudkan melalui peningkatan produktivitas pertanian, pemberdayaan sumber daya manusia pertanian dan pengembangan kawasan agropolitan dengan focus pembangunan sentra holtikultura.

Selain itu untuk mendukung program ini dilakukan revitalisasi pasar untuk mengembangkan pasar higienis, optimalisasi Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan pengembangan budidaya perikanan. Program ini ditangani oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, Dinas Tata Ruang dan Bangunan, serta BUMD.

Penulis ingin menyampaikan apresiasi setinggit-tingginya kepada Pimpinan Daerah terkhusus Bupati Tangerang Bapak Ahmed Zaki Iskandar, karena telah membangun 2 (dua) Gudang Beras dan Ketahanan pangan pada 2020 yang pertama Gudang Beras Teluknaga dan Gudang Ketahanan Pangan di Kecamatan Cikupa. Ini terobosan bagus untuk ketahanan pangan Wilayah Kabupaten Tangerang.

Namun, ada segelintir pertanyaan dibenak penulis terkait keberadaan 2 Gudang ketahanan pangan yang keduanya bekerjasama dengan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Kabupaten Tangerang.

Dari sekian banyak pertanyaan, penulis meringkas hanya menjadi dua pertanyaan yang ditujukan kepada Bupati Tangerang dan BUMD yang menaungi 2 Gudang Pangan tersebut.

Yang pertama, berasal dari mana kah beras, daging, sayur, dan bahan pangan lainnya yang saat ini disimpan di gudang tersebut ? dan yang kedua, dimana peran petani lokal terkhusus petani wilayah Tangerang bagian Utara serta adakah produk beras, sayur, daging dan pangan lainnya yang asli produk olahan Petani Kabupaten Tangerang saat ini ?

Mari kita kesampingkan dua pertanyaan tersebut dan biarkan pihak terkait yang menjawab terutama instansi yang menangani terkhusus BUMD Kabupaten Tangerang selaku holding company.

Penulis mendapatkan data serta informasi dari salah satu petani beras di wilayah Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang pada Periode Ramadhan 2020 kemarin hasil panen beras yang petani tersebut miliki mencapai 100 ton dan dapat didistribusikan ke 3 Kota/Kabupaten antara lain : Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, meski tidak menyeluruh. Yang artinya limpahan beras yang dimiliki Kabupaten Tangerang mampu mencukupi kebutuhan warga Tangerang.

Ditambah beras tersebut sudah memiliki kemasan sendiri, dan artinya ini adalah momentum Pemkab Tangerang untuk menggandeng para petani lokal agar mampu berdaya diwilayahnya sendiri.

Tidak hanya sampai disitu seharusnya Pemkab Tangerang dan BUMD melihat potensi dimasyarakat bawah agar terserap hasil-hasil bumi di Wilayah Kabupaten Tangerang.

Sudah ada Gudang beras dan Pangan dilengkapi Sumber Daya Alam yang melimpah tinggal menunggu arah gerak Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang mau dibawa kemana petani penyumbang beras, daging, dan pangan lainnya?

Di usia yang semakin mantap, Pemkab harus terus berbenah disektor pertanian dan pangan jangan hanya menjadikan dua gudang beras dan ketahanan pangan ini menjadi kado untuk para petani luar wilayah Kabupaten Tangerang. Serta jangan sampai terjadi petani menjadi penikmat beras dilahan sawah mereka sendiri.

Pembangunan Infrastruktur harus tetap dilaksanakan, namun keseimbangan alami harus tetap dijaga. Dan petani harus tetap sejahtera ditengah arus pembangunan yang semakin menggila.

Selamat Hari Jadi Kabupaten Tangerang yang ke-388, Gemilang Tangerangnya, Sejahtera Petaninya!!!(*)

Exit mobile version