Bandara
Buron 18 Tahun, Begini Penampakan Otak Bom Bali I di Bandara Soetta
Pelarian Zulkarnain alias Arif Sunarso Panglima Askari berakhir. Buronan selama 18 tahun ini tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Rabu (16/12/2020) dengan pengawalan ketat Densus 88 Antiteror.
Saat diturunkan dari pesawat, otak Bom Bali 1 ini mengenakan baju tahanan orange bernomor 13 dengan kedua tangan dan pergelangan kaki diborgol.
Dari 23 terduga teroris yang diterbangkan dari Lampung, Zulkarnain merupakan penumpang teroris terakhir yang turun dari pesawat.
Zulkarnain berhasil diamankan Densus 88 Antiteror di Gang Kolibri, Toto Harjo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
“Setelah sebelumnya, Zulkarnain DPO Polri selama 18 tahun,” ujar Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Kabag Penum Mabes Polri, di Apron Terminal Kargo Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (16/12/2020).
Dengan menyandang pangkat ‘panglima’, Zulkarnain menjadi orang penting di kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Ia juga menjadi aktor penting dibalik aksi teror di Tanah Air.
Zulkarnain disebut memiliki keahlian dalam merakit bom high eksplosif atau berdaya ledak tinggi. Ia juga memiliki keahlian dalam membuat senjata api dan pernah melatih kekuatan militer di Afganistan.
“Dia aktor dibalik kerusuhan Ternate, Ambon dan Poso. Lalu pemboman di sejumlah daerah,” ungkap Ramadhan.
Zulkarnain juga merupakan otak pengeboman Kedubes Pilipina tahun 1999, Pengeboman gereja serentak pada malam natal di 2000-2001, Bom Bali I (2002), Bom Bali 2 (2005), Bom Kedubes Australia (2004) serta Bom JW Mariot pada tahun 2003 lalu.
Bersama dengan Upik Lawanga alias Taufik Bulaga, Zulkarnain dan 21 tahanan teroris lainnya dibawa ke Rumah Tahanan Teroris menggunakan kendaraan khusus dengan pengawalan ketat oleh Densus 88 Antiteror. (Rmt)