Berita

Lapak Liar di Situ Cipondoh Disewakan Jutaan Rupiah

Published on

Pedagang di Situ Cipondoh mengaku membayar hingga 8 juta rupiah untuk dapat berniaga di kawasan yang fungsinya menjadi resapan dan tandon penampungan air. Tak heran, angka ini mengundang banyak oknum untuk bisa memanfaatkan lahan ini sebagai kawasan bisnis.

Situ Cipondoh yang terletak di jalan KH Hasyim Ashari, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang ini memiliki daya tarik tersendiri sebagai tempat bersantai.

Apalagi, Situ Cipondoh memiliki pemandangan eksotis saat sore hari saat matahari tenggelam.

Namun sangat disayangkan, sebagian oknum tidak melihat fungsi situ ini dengan keseluruhan.

Saat ini Situ Cipondoh terus dikembangkan dengan oknum. Padahal pengelolaannya dipegang penuh oleh Provinsi Banten.

Tak heran jika Gubernur Banten Wahidin Halim geram akibat ulah segelintir oknum. Bahkan Gubernur berencana akan membongkar bangunan liar di wilayah ini.

Salah seorang pedagang yang enggan disebut namanya mengaku telah mengetahui rencana gubernur untuk membongkar bangli disekitar kawasan Situ Cipondoh.

“Inikan kemarin adatuh informasinya, Gubernur bakalan dibongkar warung warung ini,” katanya kepada tangerangonline.id, Rabu (27/1/2021).

Namun kata pedagang, mereka berjualan di lapak semi permanen ini tidak gratis. Mereka mengeluarkan sejumlah uang untuk dapat menempati lapak – lapak itu.

“Ada pengelolanya ini S, gw bikin lapak pribadi, ini luas lapak saya 5×5 meter, modal bikin lapaknya 2 jutaan. Pengelola hanya lahan, harga sewanya 4×6 8 juta setahun, 700 sebulan belum sama uang keamanan, dan kebersihan,” jelasnya.

Namun dirinya tidak membandel, jika nantinya kawasan ini akan dibongkar dirinya siap meninggalkan tempat usahanya.

“Ya karena SKU sma HGU gak ada, surat keterangan usaha gada, yaudah itu resiko, yang kebakaran jenggot pengelola. Sedangkan ini tanah negara kan sayangnya pengelola tidak ada izin lahan disini,” jelasnya.

Dia juga mengaku, dirinya sudah berjualan selama 17 tahun di lokasi tersebut, mulai hanya dengan gerobak dan meja, lalu ada yang ingin mengelola membuka lahan.

“Sudah 17 tahun cuma pake meja aja, gada atepnya, gw sih gamau ambil pusing, kalo dibongkar, gw balik dagang kaya dulu lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya Wahidin Halim mengatakan, keberadaan Situ Cipondoh saat ini mulai mengkhawatirkan. Terlebih lagi menurut dia banyak oknum yang memanfaatkan lahan untuk kepentingan pribadi, sehingga luas dari Situ Cipondoh pun mulai berkurang.

“Nanti mau dibongkar itu bangunan-bangunan yang ada dipinggir Situ Cipondoh. Sebab, Situ Cipondoh berada dibawah naungan Pemerintah Provinsi Banten,” ujar WH kepada wartawan, Jum’at (22/1/2021) lalu.

WH menjelaskan jangan sampai luas dari Situ Cipondoh yang menjadi daya tampung air ini semakin berkurang, dikarenakan banyak yang membangun lahan tanpa izin.

“Kita sedang menata Situ Cipondoh, dan situ-situ yang ada di Provinsi Banten. Dengan penataan yang baik tentunya keberadaan situ pun semakin terjaga, dan terhindar dari para oknum untuk kepentingan pribadi,” jelasnya. (Bal)

Exit mobile version