Berita

Dua Pekan Tergenang, Warga Karang Tengah Berharap Diperhatian oleh Pemkot Tangerang

Published on

Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang selama kurang lebih tiga pekan ini menjadi permasalahan tersendiri bagi sebagian warga. Terlebih lagi wilayah yang kerap dilanda banjir.

Pasalnya, debit air yang melimpah kerap menyulitkan mereka untuk beraktivitas. Bahkan untuk beristirahat saja sangat terkendala, lantaran tempat tinggalnya tergenang.

Kecamatan Karang Tengah salah satunya. Di wilayah ini terdapat sejumlah warga yang selalu merasakan pahit saat musim penghujan tiba.

Seperti yang dialami Yana, seorang warga Jalan Haji Demang RT 05/05 Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

Rumah miliknya yang tepat bersebelahan dengan lahan kosong milik salah perusahaan ini selalu dilanda banjir.

“Kemarin empat hari rumah saya se dengkul. Bahkan tahun sebelumnya sampai se dada saya,” ucapnya saat dijumpai tangerangonline, Jumat (19/2/2021).

Yana mengaku rumah yang ia huni puluhan tahun ini mulai dilanda banjir sejak pesat pembangun di daerahnya.

“Ya pembuangan airnya aja enggak ada, gimana engga mau banjir. Jadi air dari sana malah turun kesini,” ujarnya.

Tak banyak yang dapat dia dan keluarga lakukan saat banjir singgah. Bahkan kasur yang dia miliki sudah tidak dapat digunakan.

“Sudah saya buang karena basah. Ya mau gimana, bantuan aja kita enggak dapet,” keluhnya.

Saat ini air di rumah Yana mulai surut dan dibersihkan. Namun, cuaca yang tak menentu membuat dia dan keluarganya was-was.

Tidak seberuntung Yana, Desi Mila Wati (25) warga lainnya masih dilanda kegelisahan hingga saat ini.

Rumah orangtuanya yang saat ini ditempati oleh kakak dan keluarganya masih digenangi air. Sudah dua pekan lamanya rumah ini tergenang oleh air yang tak kunjung surut.

“Sudah sejak awal bulan Februari rumah kakak saya ini tergenang. Bahkan sebelumnya ketinggian air cukup parah,” ujarnya.

Ibu dari satu orang anak ini mengaku bukan pertama kalinya merasakan hal tersebut. Keresahan dia rasakan setiap musim penghujan tiba.

“Pakaian habis. Apalagi elektronik, ya mau bagaimana lagi kalau mau ninggiin rumah ya belum ada uangnya,” katanya.

Dirumah ini setidaknya terdapat lima orang yang. Milla menyebut salah satu diantaranya merupakan anak berumur 6 tahun.

“Kami si khawatir sama aliran listrik. Apalagi disini ada anak kecil, saya mau ajak ngungsi tapi ya engga mau,” kata dia.

Milla berharap Pemerintah memperhatikan daerahnya dan memberikan solusi. Terlebih lagi jika terus digenangi air penyakit bisa dengan mudah menyerang.

“Saya pernah kena DBD dengan kondisi yang sama seperti sekarang. Saya berharap pemerintah bisa memberikan solusi tentang nasib kami,” harapnya.

Pantauan di lokasi, bukan hanya rumah milik Milla saja yang masih digenangi air. Terdapat sejumlah rumah di sekitar juga masih terdapat genangan.

Terpisah, Camat Karang Tengah Edi Wahyudi belum mengetahu ihwal warganya yang mengalami hal tersebut.

“Posisi dimana ya ? Saya sedang di Karang Mulya ini,” tutup Edi. (Bal)

Exit mobile version