News Update
Puluhan Petugas Lapas Kelas III Rangkasbitung Di Vaksin Covid-19 Dosis Kedua
Selang 14 hari setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama, sebanyak 37 orang petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung kembali melakukan Vaksinasi, kali ini petugas menerima Vaksinasi dosis kedua, dilaksanakan di aula Lapas setempat, Jum’at (12/03/2021).
Seperti saat pemberian dosis pertama, saat divaksinasi dosis kedua ini ASN Lapas kelas III Rangkasbitung melalui empat tahapan. Sebelum disuntik vaksin terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan verifikasi data, serta penapisan kesehatan, antara lain pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah.
Kemudian menuju meja berikutnya di mana proses penyuntikan dilakukan. Usai penyuntikan, ASN Lapas kelas III Rangkasbitung mengikuti proses observasi kemungkinan Kejadian Ikutan Pascaimunasisi (KIPI) selama sekitar 30 menit.
Kalapas Rangkasbitung Budi Ruswanto mengatakan, sebanyak 37 orang ASN Lapas kelas III Rangkasbitung mengikuti Vaksin Covid-19 untuk dosis kedua.
“Alhamdulillah pada vaksin dosis pertama tidak ada gejala atau efek samping, dan semoga setelah vaksinasi kedua ini juga tetap dalam keadan sehat dan tidak ada efek samping yang berarti,” ujarnya.
Dikatakan Kalapas, yang dirasakannya ketika menerima suntikan dosis kedua sama seperti yang dilakukan dua minggu yang lalu, tidak terasa, menurutnya kalau dulu setelah 2 jam hanya pegal-pegal.
“Sekarang, saya kira juga sama saja. Saya juga aktivitas ke mana-mana juga, dan tetap saya menginstruksikan kepada seluruh jajaran yang telah mengikuti dan belum mengikuti untuk tetap menjaga kesehatan, melakukan Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sesuai anjuran dokter dan wajib melakanakan protokol kesehatan dimanapun berada,” tandasnya.
Sementara itu kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak melalui Kepala Puskesmas Rangkasbitung dr Jauhari Assukri Hasibuan menjelaskan, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co Ltd yang disuntikkan pada ASN Lapas kelas III Rangkasbitung membutuhkan dua kali penyuntikan.
“Masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari,” terangnya.
Dijelaskannya, selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua yang bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya. Dua dosis suntikan ini akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang, dan antibodi tersebut baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan.
“Jadi, tetap seperti yang disampaikan Kalapas, setiap orang yang telah di vaksin tetap harus melaksanakan prokes (protokol kesehatan) dengan ketat,” kata dokter Jauhari yang akrab dipanggil dr Jo ini menjelaskan. (bud)