Berita
AMSIP Demo Kantor Kemenag Pandeglang, Tuding Ada Oknum Potong Bantuan Program Daring
Kelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Pandeglang (AMSIP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang, Jum’at (21/05/21).
Dalam aksinya, mereka menuding adanya dugaan pemotongan yang dilakukan AS salah satu oknum pegawai Kemenag Pandeglang terkait Bantuan Pembelajaran Daring (BPD) Pondok Pesantren (Ponpes) dan Madrasah tahun anggaran 2020 dari Kementerian Agama RI.
Koordinator aksi unjuk rasa, Rival dalam orasinya menyampaikan pada tahun 2020 sebanyak 439 Pondok Pesantren dan Madrasah yang telah mendapatkan bantuan dari kementerian agama RI, sesuai data dari Kemenag Kabupaten Pandeglang dengan besaran nilai bantuan untuk pembelajaran daring Rp 15.000.000 dan untuk madrasah Diniyah sebesar Rp.10.000.000, akan tetapi ada oknum pegawai Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang berinisal AS diduga telah melakukan pemotongan melalui pihak ketiga sebesar Rp 3 juta sampai dengan Rp 5 juta.
“Kami meminta agar Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang memecat oknum pegawai berinisial AS yang saat ini menjabat sebagai kasi PD Pontren, karena diduga telah melakukan pemotongan bantuan pondok pesantren dan madrasah,” kata Rival.
Hal senada juga disampaikan orator lainnya, Agus mengatakan, bahwa Kemenag Kabupaten Pandeglang telah kehilangan hati nurani dengan melakukan dugaan pemotongan itu, dan meminta agar aparat penegak hukum untuk memeriksa oknum tersebut.
“Innalilahi wa innailaihi raji’un, telah berpulang kerahmatullah hati nurani pejabat Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang, karena telah merampas hak para ustadz dan kiyai,” katanya.
Usai menyampaikan orasinya di Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang, massa aksi berlanjut ke gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang.
Sementara Kepala Kemenag Pandeglang, H Endang menanggapi perihal aksi unjuk rasa tersebut, saat ditemui di kantornya membantah dengan tegas, bahwa perihal isu yang tunjukan kepada instansi yang dipimpinnya itu tidak benar dan tidak ada.
Menurut Endang, sebelum adanya aksi unjuk rasa kementerian agama kabupaten pandeglang telah didatangi tim IRJEN dari Kementrian Agama sebanyak 6 tim yang turun langsung ke Pandeglang untuk melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan tersebut dipastikan yang namanya potongan-potongan itu tidak ada.
“Yang pertama data ini dananya dari pusat, dari Kementrian langsung transfer ke rekening masing-masing, dan ketika ada isu semacam ini karena bukan hanya dikita saja, tapi disemua provinsi bahwa ada isu kurang bagus, akhirnya tim IRJEN dari Kementrian agama sebanyak 6 tim turun ke Pandeglang untuk melakukan pemeriksaan dan ketika saya kroscek meminta hasil pemeriksaan apakah ada yang bermain, jawaban dari mereka tidak ada,” terang Kepala Kẻmenag kepada media, Jumat (21/05/21).
Adapun perihal tuduhan yang disampaikan peserta aksi kepada salah satu pegawai kementerian agama Kabupaten Pandeglang yang berinisial AS, kepada orang tersebut, pihaknya sudah mengkroscek dan memeriksa dan dipastikan sekali lagi bahwa isu itu tidak benar.
“Saya sudah menanyakan langsung kepada orang yang dimaksud, dan dia menjabarkan dan menyatakan bahwa tidak ada yang namanya potongan-potongan.” tandas Endang, seraya menambahkan, kalau memang adanya temuan dan isu yang kurang baik, lebih baik datang ke kantor secara baik-baik kalau memang ada indikasi korupsi, dirinyapun siap untuk melaporkan. (Dan)