Beranda Bandara Angkutan Lebaran 2022, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Melonjak

Angkutan Lebaran 2022, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Melonjak

0

Jumlah pemudik pada angkutan lebaran 2022 untuk merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H diprediksi lebih dari 80 juta orang. Puluhan juta orang tersebut mudik menggunakan berbagai moda transportasi seperti udara, darat dan laut.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy saat meninjau persiapan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bersama Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi pada Kamis (7/4/2022).

“Sehubungan akan dilaksanakannya mudik Lebaran 2022 yang sudah dua tahun kita tidak melaksanakannya. Karena sudah dua tahun tidak melaksanakan mudik, kita berupaya jauh-jauh hari untuk menyiapkannya, termasuk Bandara Soekarno-Hatta,” ujarnya.

Menurut Menko PMK, tingginya animo masyarakat untuk mudik tahun ini sangat luar biasa. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan vaksinasi dosis ketiga Covid-19 atau booster diberbagai penjuru Indonesia.

Seperti diketahui, masyarakat diperbolehkan melaksanakan mudik dengan catatan telah menerima vaksin booster.

“Hasil survei Kementerian Perhubungan, nanti untuk yang mudik jumlahnya bisa di atas 80 juta orang,” tutur Muhadjir.

Dari angka tersebut, sembilan juta orang diantaranya diprediksi akan menggunakan moda transportasi udara atau pesawat terbang. Bandara Soetta akan menjadi bandar udara tersibuk untuk melayani pemudik tahun 2022 ini.

“Maka dari itu, di sini kami mengecek prosedur yang disiapkan, termasuk juga gerai vaksinasi untuk booster yang juga nanti jadi kewajiban. Pemeriksaan terhadap kondisi pesawat itu harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sehingga jangan sampai ada kejadian yang tidak diharapkan selama mudik,” jelas Muhadjir.

Sementara, Menhub Budi Karya mengatakan kalau jumlah armada pesawat menurun akibat pandemi Covid-19. Nantinya, flight hour alias jam terbang sebuah pesawat dipastikan akan bertambah untuk melayani pemudik.

“Jumlah pesawat relatif menurun dari tahun sebelumnya, makanya kita harus konvensasi dengan jumlah masa operasi daripada bandara lebih panjang. Bahkan sudah disampaikan oleh pak dirjen udara, 24 jam,” tutur Budi. (Rmt)