Puncak arus balik Angkutan Lebaran (Angleb) 2022 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) diperkirakan akan terjadi pada tanggal 7 dan 8 Mei 2022.
Pada H+5 dan H+6 Idul Fitri 1443 Hijriah diprediksi akan terjadi lonjakan penumpang di Bandara Soetta.
Menghadapi puncak arus balik kali ini, PT Angkasa Pura II dan stakeholder di Bandara Soetta menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi lonjakan penupang.
Salah satunya adalah berkoordinasi dengan maskapai dan ground handling atau pihak penanganan atau pelayanan terhadap penumpang beserta bagasinya dan pesawat udara selama berada di bandara, baik keberangkatan maupun kedatangan.
“Jadi, hal yang perlu diantisipasi pada saat arus balik nanti ini yang pertama adalah kolaborasi dengan maskapai, khususnya dengan ground handling. Karena memang satu kata kunci yang juga yang sangat efektif dan juga cepat bisa kita respon dalam kegiatan kedatangan di arus balik ini adalah ground handling,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Terminal 1 Bandara Soetta, Senin (2/5/2022).
Awaluddin menjelaskan, pengelola Bandara Soetta akan berkoordinasi secara intens dengan pihak maskapai untuk menyesuaikan jadwal penerbangan yang diprediksi akan meningkat pada arus balik ini serta penanganan jadwal keterlambatan penerbangan dari bandara origin.
“Kita koordinasikan dengan maskapai masalah penjadwalan karena juga sama, apabila sudah rotasi pergerakan pesawat atau delay (keterlambatan) di satu titik originasi, ini juga akan berdampak ke destinasi khususnya Soekarno-Hatta,” ujarnya.
Selain itu kata Awaluddin, pihaknya juga menyiapkan pengaturan untuk transportasi darat (land transportation) yang akan digunakan oleh pemudik yang balik melalui Bandara Soetta.
“Jadi transportasi darat atau land transportation ini juga harus kita pastikan. Jadi bagaimana kemudian kesiapan kereta bandara, kesiapan bis yang keluar dari Bandara, termasuk juga taksi, taksi online, termasuk juga pengaturan penjemputan penumpang yang datang dari luar bandara untuk menjemput para pemudik yang kembali,” imbuhnya.
PT Angkasa Pura II juga membuka kemungkinan untuk mengaktifkan Sub Terminal 1B khususnya Terminal Kedatangan untuk melayani pemudik yang kembali pada puncak arus balik. Sehingga tidak terjadi penumpukan saat lalu lintas (traffic) penumpang meningkat pada jam – jam sibuk.
“Sangat memungkinkan (mengaktifkan Terminal 1B). Kami juga sudah melakukan berbagai persiapan itu, jadi apabila Terminal 1A yang dibuka ada potensi ledakan traffic atau perjalanan penumpang, kami akan mengaktifkan Terminal 1B. Sehingga nanti keleluasaan dan kenyamanan dan kecepatan dari layanan arus balik jadi satu hal yang pasti baik operator bandara maupun bagi penumpang,” jelas Awaluddin.
Menurut Awaluddin, saat ini Terminal 1B dalam posisi bersiap (standby) dan siap diaktifkan dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk melayani penumpang apabila terjadi lonjakan pada arus balik.
“Terminal 1B saat ini posisinya standby, kesiapannya juga sudah kami kondisikan sehingga nanti pada waktunya persis seperti halnya kami juga mengaktifkan Kereta antar terminal (Skytrain) dan sebagainya yaa, termasuk sejumlah fasilitas pendukung lain yang apabila memang dibutuhkan untuk itu tadi konteksnya kecepatan, ketepatan dan kenyamanan dari layanan terhadap arus angkutan lebaran pada tahun ini,” kata Awaluddin.
Meski begitu, Awaluddin mengimbau kepada para pemudik yang akan balik menggunakan pesawat terbang untuk menata waktu kepulangannya agar terhindar dari penumpukan pada jam – jam sibuk di puncak arus balik lebaran ini.
“Langkah Antisipasi, termasuk transportasi darat. Ini yang akan kami pantau untuk tanggal 7-8 Mei nanti dan itulah harapan kami. Masyarakat tidak semuanya nanti memilih pulang di tanggal 7 dan 8 tetapi juga sebelum tanggal 7 dan 8 Mei itu juga sudah mulai memberikan satu antisipasi untuk kemudian mereka juga bisa melakukan perjalanan kembali dari mudik sehingga kebutuhan perjalanannya nyaman, cepat dan kemudian kepastian itu juga bisa mereka dapatkan,” tuturnya. (Rmt)