Berita

Sejumlah Warga di Bambu Apus Pamulang Kena Tipu Oknum Agen Set Top Box 

Published on

Tawarkan jasa service TV dan mengaku sebagai agen distributor Set Top Box murah, warga di Bambu Apus diduga tertipu oleh oknum pedagang STB dan jasa service TV.

Program pemerintah pusat mengganti alat penunjang signal Set Tob Box (STB) nampaknya perlu dibarengi dengan sosialisasi khususnya kalangan emak-emak pecinta sinetron di wilayah Pamulang.

Kebijakan untuk mendapatkan layanan tayangan dari beberapa stasiun TV swasta, masyarakat dianjurkan untuk membeli alat STB sebagai penguat signal pengganti TV analog dan migrasi ke TV digital.

Program pemerintah itu bukan hanya menganjurkan membeli produk STB bagi kalangan masyarakat yang mampu, namun, pemerintah juga membagikannya secara gratis kepada warga yang tidak mampu supaya dapat menikmati tayangan TV seperti sebelumnya.

Kendati demikian, pada perjalanannya, ada juga yang memanfaatkan momen tersebut menjadi lahan bisnis kotor dengan memberikan iming-iming mendapatkan STB murah harga terjangkau.

Hal tersebut di alami oleh korban yakni Siti Khotimah (50) Warga Bambu Apus.  Ia merasa dibohongi oleh jasa service TV yang juga menawarkan paket pemasangan STB.

“Awalnya dia nanya alamat tetangga saya. Katanya sih mau betulin TV. Lalu, kebetulan TV dirumah saya rusak. Kemudian saya suruh dia perbaiki TV saya. Terus, nawarin STB dan TV 49 inci dengan harga murah. Namun hingga kini dia tidak balik lagi. Padahal sejumlah uang sudah saya bayarkan,” ungkap Siti (18/11/2022) di kediamannya Bambu Apus, Pamulang, Tangsel.

Dikatakan Siti, TV lamanya diambil sebagai alasan untuk tukar tambah diganti yang baru pada tanggal 5 November 2022 lalu. Ditambah dengan alat STB yang dijanjikan.

“TV saya mau ditukar yang baru sekaligus pasang alat pendukung STB. Biaya service TV 500 rb. Biaya TV murah bisa dibayar enam kali bayar untuk dapat TV baru merk Sony. Saya udah ngasih Rp 280 ribu buat pembayaran angsuran pertama. Tapi TV nya nggak datang sampai sekarang,” bebernya

Ia pun juga memesan STB yang di minatinya seharga Rp. 160 ribu rupiah, namun penjual dan pemilik jasa perbaikan TV memberinya STB seharga Rp 115 ribu.

“Semuanya saya sudah bayar. Rp.280 ribu perbulannya untuk pembelian TV baru merk Sony, STB nya seharga Rp 115 rb yang tidak sesuai pesanan. Terpaksa saya tambah lagi 60 ribu. Dan Rp 500 ribu untuk service TV lama saya. Semua barangnya tidak ada. Bahkan, TV lama saya dia bawa,” terangnya

Senasib dengan Siti, cerita yang sama juga di alami oleh Tamimah (42) tetangganya. Seorang ibu yang kesehariannya berdagang di pasar Pamulang sempat mendatangi rumah jasa perbaikan TV di wilayah perumahan Pamulang Permai.

“Saya sempat datangi jasa service TV yang katanya berada di wilayah Pamulang Permai. Namun saat di cari tempat servicenya ngga ketemu. Kemarin di telepon masih bisa komunikasi. Sekarang di tlp tidak bisa lagi,” ucap Mimah.

Mimah mengalami kerugian sebesar Rp 150 ribu rupiah, kemudian mesin TV yang hendak ia perbaiki terlanjur di bawa oleh oknum yang sama berinisial S tersebut. Untung saja, untuk alat STB yang ditawari oleh S tersebut tidak ia beli lantaran dirinya dapat STB Gratis dari Rt setempat.

Berbeda dengan rekannya, Sugianto, warga Rt 06 Rw 01 Bambu Apus sempat membeli STB senilai Rp 160 ribu. Namun hingga sekarang tak kunjung tiba.

Mengetahui hal itu, tokoh masyarakat Pamulang, Arief Rahmat Nugraha, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Pamulang, langsung mengantarkan para korban untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib guna mendapatkan titik terang dari permasalahan tersebut.

“Mereka cerita sama saya bahwa korbannya itu cukup banyak. Saya kasihan, kebetulan mereka itu warga binaan kami. Dan pada hari itu juga di saat mereka mengadu kepada saya, kemudian saya antar mereka untuk membuat laporan polisi ke polres Tangsel. Saya merasa ada yang tidak beres dengan gelagat oknum penjual STB tersebut,” kata Arief

Di katakan Arief, masyarakat Tangsel di minta untuk tidak tergiur dengan tawaran alat STB murah dari orang yang tak di kenal. Apalagi, tempat service atau rumahnya tidak jelas.

“Saya sudah minta mereka (korban) supaya tak terpengaruh rayuan orang yang memanfaatkan situasi untuk berbuat curang. Di Pamulang, apalagi karakter ibu-ibu di wilayah perkampungan, momen trend STB merupakan hal yang paling di tunggu-tunggu. Oleh sebab tetangganya ada yang dapat gratis dan ada juga yang terpaksa untuk membeli. Celah gesekan sosial itulah yang harus di waspadai,”pungkas Arief

Masih menurut Arief, bukan hanya warga Pamulang, ia harap masyarakat Tangsel ikut menjaga lingkungannya agar tak di masuki oleh warga luar yang berniat jahat.

“Akhir-akhir ini, kita wajib waspada terhadap pedagang musiman yang masuk wilayah rumah kita. Orang ini bisa masuk dengan leluasa sebagai pedagang, penjual jasa dan sebagainya. Jadi bukan profesinya yang bermasalah, namun adanya kesempatan atau memanfaatkan kelengahan warga,” tandasnya (Adt)

Exit mobile version