Mulai hari ini, Rabu, 3 Januari 2024, penumpang rute Internasional yang baru tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) tidak perlu berlama-lama lagi mengantre di konter Imigrasi.
Bagaimana tidak, Imigrasi Soekarno-Hatta mengoperasikan 52 autogate yang bisa digunakan oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA). Proses pengecekan di autogate tersebut hanya butuh waktu kurang lebih 15 detik saja.
“52 autogate bisa WNI WNA sekarang, terus kemudian bisa lihat sendiri tadi 15 detik bisa melintas sehingga juga memberikan experience journey yang baik bagi travellers,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (3/1/2024).
Menurut Silmy, dioperasikannya puluhan autogate di kedatangan Internasional Terminal 3 tersebut dapat memangkas waktu proses pemeriksaan keimigrasian dan mencegah antrean penumpang di area Imigrasi. Hal ini karena, autogate tersebut dilengkapi dengan teknologi yang canggih.
“Kalau biasanya menunggu bisa 15 menit- setengah jam, saat ini hanya 15 detik dan boleh dilihat tidak ada antrean karena jumlahnya (autogate) cukup banyak dan kemudian juga lebih mudah karena pake teknologi face recognation jadi melihat muka (wajah) dicek dihubungkan dengan database interpol kemudian database cegah tangkal (cekal) dan database lainnya adalah personal interest,” jelas Silmy.
“Sehingga proses yang 15 detik itu mengecek semua database dan tadi juga ada seorang WNA yang saya kawal sendiri prosesnya begitu smooth begitu cepat dan ini adalah salah satu hal yang menurut saya sangat baik yang tentunya akan kita ulangi di beberapa lainnya,” tambahnya.
Meski begitu, Imigrasi Soekarno-Hatta tetap menyiagakan konter Imigrasi manual. Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi gangguan pada sistem autogate.
“Saat ini kurang lebih 13 konter utuk yang manual, tapi untuk yang di kedatangan ya yang untuk autogatenya ada 52. Jadi total itu 65, jadi cukup nyaman. Pengecekan manual itu tetap harus ada, karena kan namanya mesin itu kan perlu backup. Misalnya, walaupun kita berharap tidak terjadi, (seperti) mati lampu, atau ada sistem down, namanya jaringan, itu prosesnya ada. Tetapi paling tidak yang utama tidak lagi di manual, tetapi di autogate,” ujar Silmy.
Lebih lanjut Silmy menjelaskan, sejalan dengan meningkatnya pelintas yang berangkat maupun yang tiba dari luar negeri, Imigrasi harus menyiapkan pelayanan yang baik dan cepat pula. Sebagaimana yang dilakukan oleh bandara (airport) di negara yang melayani ratusan ribu pelintas setiap harinya.
“Karena meningkat, kan otomatis kita harus kasih pelayanan yang cepat juga. Sehingga kita tidak banyak antre, mereka bisa nyaman. Kemudian kita kan harus selalu bertolak ukur dengan airport-airport besar lainnya seperti Changi, Doha, Abu Dhabi dan Dubai. Ini kan airport-airport sibuk yang sehari itu bahkan lebih dari 100 ribu pelintas. Kita harus mengantisipasi itu, Indonesia harus lebih bisa mengejar itu, dan Alhamdulillah ini bisa terjadi dan kita harus terus perbaiki apa-apa yang perlu diperbaiki,” tutur Silmy.
Saat ini Imigrasi Soekarno-Hatta mengoperasikan sebanyak 78 autogate baru di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, 52 di Terminal kedatangan dan 16 di terminal keberangkatan, serta 10 autogate baru di Terminal 2, masing-masing 5 di terminal kedatangan dan keberangkatan. (Rmt)