Berita
Mahasiswa UIN Unjukrasa Tolak Komersialisasi Taman Parkir Kampus
Gerakan Pemuda Patriotik melakukan Kopi Darat (Kopdar) berrunjukrasa di depan bank mandiri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Menurut Humas aksi unjukrasa, Muftie, unjukrasa didasari karena adanya GB parking di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurutnya, GB Parking adalah perusahaan parkir yang ingin meraup keuntungan melalui kerjasama dengan Lembaga kampus UIN. Modusnya, memanfaatkan lahan parkir untuk meraup keuntungan.
“Kampus sebagai lembaga pendidikan sejatinya adalah tempat untuk mengenyam pendidikan, bukan lahan mencari keuntungan,” katanya.
Mereka menyebut, lembaga kampus telah mangkir dari tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai UU PT No. 12 tahun 2012 pasal 89 yang berisi “Pemerintah memberikan kewenangan terhadap lembaga pendidikan untuk bekerja sama dengan lembaga swasta terkait pendanaan operasionalisasi pendidikan”.
Selain itu, harga yang ditetapkan atas kesepakatan GB Parking dan pihak kampus serta audiensi tanpa melibatkan mahasiswa menghasilkan tarif Rp 1000 motor/masuk, Rp 2000 mobil/masuk.
Sementara, menurut Delsha Amanda Pohan, salah satu mahasiswa UIN merasa tidak terpengaruh dengan dinaikannya harga uang parkir.
“GB Parking juga kasih pelayanan kayak tempat karcis tinggal pencet tombol. Naiknya juga cuma 500 perak. Kampus sekarang udah punya tempat parkir juga. Gak sumpek banyak motor kayak dulu,” ujarnya kepada tangerangonline.id. (Ayu)
risman
5 April, 2016 at 23:29
Wahh itu cw anak mana tuh hahahayy mengganggu perlawanan aja
agi
6 April, 2016 at 23:43
itu cw aduh neng. komersialisasi pendidikan bukan hanya parkiran tapi udah berapA banyak perusahaan yg ada d wilayah uin. dan gimana uang BLU yg d kelola oleh kampus uin.
zaki
7 April, 2016 at 00:25
Saya rasa ucapan dari kalimat terakhir itu harus ditiadakan, mengganggu saja ! Opini yg dibangun seharusnya cerdas dan apa adanya .
Dody
15 April, 2016 at 18:46
setidaknya mereka masih bersuara dan menjaga Marwah UIN Yang Mementingkan pendidikan bukan komersialiasasi ketimbang hanya diam menonton wayang sedang bermain dagelannya