Berita
Digitalisasi Layanan, Bandara Soetta Jadi Percontohan di Indonesia
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ditargetkan menjadi bandara percontohan di Indonesia dalam digitalisasi layanan. Saat ini, PT Angkasa Pura (AP) II tengah fokus untuk digitalisasi layanan Terminal 3 Bandara Soetta.
“Terminal 3 Soekarno-Hatta adalah proyek percontohan untuk digitalisasi bandara. Setelah terminal 3, kita kembangkan ke terminal 1 dan 2 dan selanjutnya ke seluruh bandara di bawah PT Angkasa Pura II,” kata Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II di Bandara Soetta, Tangerang, Sabtu (20/5/2017).
Dikatakannya, sistem layanan digital tersebut dapat langsung diakses oleh seluruh pengguna jasa bandara. Tak hanya untuk pelayanan penumpang pesawat dan barang-barang bawaannya, digitalisasi layanan juga disiapkan untuk kargo.
“Sesuai permintaan para pengguna jasa kargo, layanan digital ini tentunya akan lebih mempermudah untuk mengetahui posisi barang yang akan dibongkar dan dimasukan ke gudang,” jelasnya.
Menurut Awaluddin, dengan digitalisasi tersebut provider cargo dapat mendeteksi posisi barang yang akan dikeluarkan dari pesawat tanpa harus menunggu informasi dari petugas.
“Dengan sistem digital ini para pelaku usaha dapat langsung mengakses, sehingga bisa mengetahui posisi barangnya,” ujarnya.
Penerapan digital ini, kata Awaludin, bermula dari keluhan para penumpang terhadap layanan yang didapatinya di Terminal 3 Bandara Soetta. Masukan para penumpang ini diakomodir, kemudian diimplementasikan dalam bentuk layanan digital.
“Penumpang dan pengguna jasa lainnya dapat mendownload aplikasi. Disana dapat ditemukan, penumpang ini tinggal memilih bentuk layanan yang diinginkan, misalnya membutuhkan taksi atau kebutuhan lainnya, seperti bagasi yang sering terlambat. Kita mulai saja dari sini, sehingga penumpang benar-benar bisa mengetahui,” katanya.
Untuk pelayanan kargo lanjut Awaluddin, keluhannya selama ini kesulitan mendapatkan akses terhadap barang yang dibawa oleh maskapai.
“Sedehana sekali, dan sekarang saya ambil data itu dari daftar manifest yang dimiliki airlines dan langsung diinput (di aplikasi), sehingga seluruh pengguna jasa dapat melihatnya,” imbuhnya.
Kedepannya, setiap pesawat yang landing di Bandara Soetta, daftar manifest cargo langsung ditayangkan di aplikasi. “Semuanya kita bikin mudah, dan bisa diakses lewat satu genggaman saja,” ujarnya.
Layanan digital ini, tahap awal baru sampai pada 13 bandara yang dikelola oleh AP II. Namun, AP II tidak menutup diri terhadap operator bandara lain yang ingin memanfaatkan sistem tersebut.
“Kami terbuka, silahkan kalau mau memanfaatkan sistem yang kami bangun,” pungkasnya. (Rmt)
