Berita
Sultan Banten Buka Bersama Kesatuan Komando Pembela Merah Putih Kramatwatu
Dukungan masyarakat kepada Sultan Banten XVIII mengalir. Salah satunya ditunjukkan Markas Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) dengan mengundang Sultan Bambang untuk berbuka puasa bersama di Kramat Watu Kabupaten Serang.
Dalam acara dihadiri lebih dari 500 orang yang terdiri dari anggota KKPMP dan warga setempat itu, Sultan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya warga kramatwatu dan keluarga besar KKPMP untuk bersatu bersama-sama membangun Banten menjadi lebih sejahtera dan berahlak mulia sebagaimana kejayaan banten yg pernah mendunia dulu.
“Saat ini moralitas yang ada di Banten sangat memprihatikan, maksiat dimana-mana, korupsi menggurita, malu kita dengan leluhur kita. Mari kita bangun banten menjadi lebih baik, Baldatun toyyibatun warobbun gofur,” jelas Sultan Bambang.
Setelah berbuka puasa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan dialog Sultan Banten XVIII dengan masyarakat dan keluarga besar KKPMP.
Rohim anggota KKPMP meminta kepada Sultan Bambang agar kawasan Banten Lama dibenahi.
“Kami meminta kepada Sultan agar Banten lama dapat diperbaiki, tidak kumuh, dan tidak dijadikan bahan penghasilan pribadi oleh oknum-oknum tertentu. Dan kami akan mendukung penuh apa yg di lakukan Sultan demi kebaikan banten,” ujar Rohim.
Tirta anggota KKPMP juga menambahkan agar pengelolaan banten lama di perbaiki. Selain itu banyak sekali kemaksiatan yang terjadi di Banten. Akhlak orang banten sudah mulai terkikis karena budaya luar.
“KKPMP akan berada di barisan terdepan untuk mendukung sultan dalam memperbaiki Banten agar lebih berahlak, lebih mulia, dan lebih sejahtera. Karena bagaimanapun Banten tempatnya kyai. Sekarangpun masih ada Abuya Muhtadi dan Abuya Mufasir yang menjadi icon sesepuh kyai di Banten bahkan di Jawa. kami mendukung Sultan untuk bersama-sama membangun Banten ke arah yg lebih baik,” harap Tirta.
Di akhir sesi dialog, Sultan Bambang menjelaskan bahwa saat ini pengelolaan Masjid Banten Lama masih dipegang oleh kenadziran yang lama.
“Saat ini pengelolaan Masjid Banten Lama masih dipegang oleh kenadziran yang lama. Kita semua tau dan bisa menilai bagaimana pengelolaannya. Oleh sebab itu, saya berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan banten lama lebih baik dengab menyerahkan pengelolaannya ke pemerintah. Dan tentu saja keropak (baca: Pungli) juga kita hilangkan agar yang berziarah mendapatkan suasana takzim, aman, dan nyaman,” pungkas Sultan Bambang. (kor)