Berita
Warga Karawaci Resahkan Broadcast Demo Angkot
Setelah hari Minggu lalu (2/7/2017), warga Kota Tangerang dibuat khawatir adanya surat kaleng yang berisi demo angkutan umum secara besar-besaran, kini giliran warga Nusajaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Warga dihebohkan dengan brodcast dengan nada serupa sejak Selasa (4/7/2017) sore.
Salah satunya warga Nusajaya, Ahmad Rosidi mengatakan, dirinya merasa khawatir dengan adanya pesan berantai tersebut.
“Ibu-ibu disini pada khawatir, mungkin masih trauma dengan insiden beberapa waktu lalu terkait bentrok angkutan umum dan angkutan online,” ujarnya kepada tangerangonline.id, Selasa (4/7/2017).
Adapun isi pesan broadcast tersebut berbunyi “Yth. Rekan2 Rt Rw Nusajaya Karawaci Perum 1, bsk rabu 05-07-2017 pkl. 07.00, agar mewaspadai Angkot mogok se-Tangerang Raya, dan di ikuti mogok Grab, Gojek dan Uber Online, menghimbau agar para warga utk hati2 bsk mengantar anak dan keluarga yg akan berangkat kerja maupun antar anak sekolah, dikhawatirkan bentrokan yg akan terjadi dan saling sweeping, mengingat kejadian yg lalu, prapatan kantor telah terjadi kericuhan dan melukai kendaraan online, prapatan kantor adalah Basisnya Angkot, mhn di teruskan kpd para warga utk waspada guna menghindari kejadian bentrok, sayangi keluarga kita.”
Sementara Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Triyani menjelaskan bahwa pesan broadcast tersebut merupakan kabar hoax.
“Hasil klarifikasi isi selebaran yang beredar tersebut hoax, tidak ada yang bertangung jawab terhadap selebaran dan brodcast tersebut. Namun demikian kita perlu koordinasi lintas sektor untuk antisipasi gangguan yang mungkin timbul,” ujarnya saat dihubungi tangerangonline.id pada, Selasa (4/7/2017).
Bahkan, pihaknya pun sudah menggelar rapat lintas sektoral yang dihelat di Rupatama Mapolrestro Tangerang itu dihadiri oleh Kadishub Kota Tangerang, Kakesbanglinmas Kota Tangerang, Kodim 01 Tangerang dan unsur masyarakat transportasi berbasis Daring, Grab, Uber dan Go-Jeg pada, Senin (3/7/2017).
Rapat lintas sektoral ini untuk mencermati dan mengantisipasi dampak selebaran yang beredar di masyarakat tentang ajakan unjuk rasa angkutan umum di Kota Tangerang.
Rakor ini menghasilkan 5 rumusan tentang langkah antisipatif. Pertama, selebaran itu hoax dan tidak bisa dipertangung jawabkan. Kedua, petugas akan mencari tahu siapa yang membuat selebaran tersebut dan mengungkap motifnya. Ketiga, elemen masyarakat transportasi Kota Tanggerang agar tetap beroperasi seperti biasa dan tidak terpengaruh atas beredarnya selebaran itu. Keempat, masyarakat transportasi non daring agar tidak reaktif dan mempercayakan hal ini kepada petugas.
“Dan yang terakhir jika ada masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya silahkan laksanakan sesuai dengan ketentuan serta perundangan yang berlaku, aparat kepolisian siap memfasilitasi,” pungkasnya. (Nji)