Berita
Wisudawan UMN Diharapkan Terdepan Lawan Perpecahan
Peran Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme dan menjunjung kebhinekaan tidak hanya berhenti Pada satu aktivitas.
Pernyataan tersebut disampaikan Yenny Wahid dalam Sidang Senat Terbuka Kuliah Perdana Universitas Multimedia Nusantara.
“Merupakan langkah awal untuk membekali generasi muda agar dapat lebih bijak menanggapi maraknya isu-isu Perpecahan bangsa,” ungkapnya.
Perguruan tinggi sudah seharusnya difungsikan sebagai tempat penyampaian nilai-nilai luhur keindonesiaan dengan memberikan sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal ika, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Terlebih lagi dengan maraknya isu radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan Pancasila,” singkat puteri Presiden ke-4 RI itu.
Menindaklanjuti hal tersebut, Universitas Multimedia Nusantara dalam acara Wisuda XII yang kali ini meluluskan 689 orang sarjana, menghadirkan seorang aktivis kenegaraan Yudi Latif, yang baru-baru ini juga dilantik sebagai Kepala Unit Kerja Presiden bagian Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PW) dengan mengusung tema ”Sarjana Unggul dan Berkebangsaan”.
Ninok Leksono, Rektor UMN, menekankan bahwa Pancasila adalah landasan yang harus dijadikan pegangan, panduan penting, karena Pancassila merupakan falsafah hidup berbangsa dan bernegara.
“Insan cendikia yang ideal untuk Indonesia adalah mereka yang menghayati dan mengamalkan kelima sila Pancasila. Dengan itu lah diharapkan alumni UMN tidak saja unggul dalam bidang ilmu dan profesinya, tetapi selaras dengan masyarakatnya. Ia berketuhanan, berperikemanusiaan, menjunjung persatuan, mengutamakan musyawarah, dan memperjuangkan keadilan sosial”, ungkapnya.
Selain itu, Ninok juga berpesan kepada alumnus UMN untuk terus menyalakan jiwa dan semangat Pancasila dalam karir dan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
”Dengan berpegang pada nilai-nilai Pancasila, saya berharap wisudawan tidak tercerabut dari akar kebangsaannya. Sekalipun mungkin ada yang berkarir di luar negeri, dengan terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila diharapkan wisudawan bisa terus bersemangat perikemanusiaan, persatuan, musyawarah dan berkeadilan,” pungkasnya. (Nji)