Berita
Pengamat: Paslon Tunggal Lawan Kotak Kosong, ASN Tidak Terpecah
Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli akan melawan kotak kosong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan Juni mendatang. Fenomena ini ditanggapi positif oleh pengamat politik.
Erman Anom, Ketua Program Studi Magister Ilmu komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, melihat paslon tunggal melawan kotak kosong menjadikan suasana Pilkada 2018 ini lebih tenang juga hingga tidak terciptanya hubungan yang tidak harmonis di birokrasi Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tangerang kedepannya.
“Jika ada dua paslon atau lebih pada Pilkada Bupati Tangerang, kita takutkan adanya saling curiga dan hubungan yang tidak harmonis di birokrasi pemerintah,” paparnya kepada tangerangonline.id melalui pesan singkatnya, Jumat (12/1/2018).
Akademisi ini juga menyebutkan hal sangat menarik dari fenomena petahana melawan kotak kosong.
“Hal ini dalam rangka hindari konflik dalam birokrasi, sehingga aparatur sipil negara (ASN) tidak terpecah-pecah dalam memberikan dukungannya kepada calon, untuk itu suasana kerja Pemerintah Daerah akan kondusif sehingga roda birokrasi pemerinthan tetap berjalan harmonis di Kabupaten Tangerang,” tuturnya.
Ia juga membantah pernyataan kepada para pengamat atau masyarakat yang tidak setuju akan akan paslon tunggal melawan kotak kosong.
“Jika mereka tidak setuju, kan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memberikan waktu kepada independen untuk mendaftarkan diri ke KPU,” jelasnya.
Namun, pada realitanya, masyarakat atau calon independen tak ada satu pun yang mendaftarkan diri ke KPU untuk turut andil dalam ajang Pilkada Bupati Tangerang periode 2018-2023.
“Kalau masyarakat tidak setuju akan calon tunggal, bisa gunakan calon independen dan Pilkada ini bisa munculkan calon independen, dari pada masyarakat harus salurkan suaranya ke kotak kosong,” harapnya. (Yan)
