Connect with us

Puluhan Murid SD di Ciputat Keracunan Sampel Susu Kemasan

Berita

Puluhan Murid SD di Ciputat Keracunan Sampel Susu Kemasan

Puluhan murid Sekoah Dasar (SD) Taruna Bangsa Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami keracunan setelah meminum sampel susu kemasan.

Keracunaan terjadi pada Kamis (30/8/2018) kemarin sekitar pukul 10.00 WIB, disebabkan meminum kemasan susu yang diduga sudah kedaluarsa tertanggal 25 Agustus 2018 lalu.

Maria Priscilla Inanda, selaku Kepala SD Taruna Bangsa menjelaskan, kejadiannya berawal dari perusahaan susu ingin mempromosikan produknya ke sekolah tersebut.

“Dan saya ijinkan karena bagi-bagi sampel, sekolah tidak dapat apa-apa, nggak ada kerja sama, kita tidak dapat apa apa dari mereka, dan mereka bagi – bagi sampel pun nggak ada keterangan apa-apa, hanya bagi dan poto bersama, setelah susunya diminum, lima menit kemudian mereka keracunan,” ujarnya saat diwawancarai awak media di Teras SD Taruna Bangsa, Jumat (31/0/2018) sore.

Ia mengatakan, anak yang mengalami keracunan kurang lebih sebanyak 30-an anak karena susu kemasan yang dibagikan sebanyak 3 kardus dan dari tiga kardus tersebut diketahui ada satu kardus yang sudah kedaluarsa.

“Setelah mengetahui kejadian itu, sebagai bentuk pertanggung jawaban, pihak sekolah langsung menghubungi puskesmas terdekat, dan ambulan datang kesini, lalu ditangani oleh orang tua masing-masing,” ujarnya sebelum sorenya pihak perusahaan datang dan membawa lagi ke RS Buah Hati Ciputat.

Maria melanjutkan, saat ini pihaknya bekerjasama dengan pihak rumah sakit untuk mengantisipasi jika ada kejadian yang tidak diinginkan kepada anak-anak yang keracunan dan rekam medisnya sudah ada disana.

“Kalau proses hukumnya kita jalan musyawarah saja, memang dari pihak kepolisian belum selesai, itu menjadi kasus baru nantinya bagaimana mana, tapi dari kita, tidak mau ke jalan hukum,” terangnya.

Salah satu orangtua murid saat ditanyai pertanggung jawaban dari pihak perusahaan, mengatakan, untuk saat ini hanya sebatas permohonan maaf dan hari Senin mendatang akan diberitahukan kembali jadwal petemuan selanjutnya.

“Mereka menyampaikan permohonan maaf, tekait untuk konpensasi mereka itu masih berpikir seperti apa, karena kita pun nggak mau menilai anak dengan nilai sekian juta, nggak, kita akan mendengar seperti apa nantinya, mohon doanya aja, supaya mereka ada pertanggung jawabannya,” terangnya.

Terkait kesehatan anaknya, ia mengaku sudah lebih baik. “Mendingan mudah mudahan nggak ada efek sampingnya,” harapnya.

Sementara, pihak produsen susu tidak ingin memberikan keterangan sedikitpun saat diwawancarai awak media usai pertemuan kepada para orangtua murid. (Ban)

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top