Berita

DR drg S Ratna Laksmiastuti Perkenalkan Software Untuk Prediksi Risiko Karies Gigi Anak

Published on

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti (Usakti) menyelenggarakan Forum Ilmiah dan Pameran alat alat Kedokteran Gigi. Acara yang berlangsung tiap tiga tahunan tersebut diikuti oleh 2.200 peserta, dengan 100 pembicara baik dari dalam dan luar negeri, diantaranya dari Austria, Belgia, Brazil, Hongkong dan India.

Adalah Dr. drg. S. Ratna Laksmiastuti Octavian, Sp.KGA sebagai salah satu Main Lecture dalam Foril XII 2018 FKG Usakti yang berlangsung di Balai Kartini 1-3 November 2018, memperkenalkan suatu aplikasi komputer (software) baru, untuk memprediksi risiko terjadinya karies gigi pada seorang anak.

“Karies atau gigi berlubang merupakan masalah kesehatan utama yg bersifat global,” ujar Dr. drg. S. Ratna Laksmiastuti Octavian, Sp.KGA.

Ia mengatakan, data Kementerian Kesehatan RI, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang mempunyai masalah gigi dan mulut secara rata-rata Provinsi adalah sebesar 57,6 persen dan sekitar 10,2 persennya mendapat pelayanan tenaga medis. Sedangkan prevalensi karies anak usia pra sekolah di Indonesia adalah sekitar 85,17 persen.

“Berbagai upaya telah dilakukan, baik promotif preventif dan kuratif, tetapi prevalensi karies di Indonesia tetap tinggi. Karies pada anak yang tidak dirawat dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak menguntungkan, seperti rasa sakit, infeksi, gangguan aktifitas sehari-hari, gangguan pertumbuhan dan penurunan kualitas hidup,” terang Dr. drg. S. Ratna Laksmiastuti Octavian.

Menurutnya, berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu terobosan baru untuk para Dokter Gigi dalam manajemen karies gigi, guna menyukseskan Program Nasional Indonesia bebas karies 2030 sesuai rekomendasi WHO. Software ini dibuat dengan supervisi dari Prof. drg Heriandi Sutadi, Sp.KGA (K), Ph.D; Prof. Dr. drg Sarworini B Budiardjo, Sp.KGA (K) dan Prof. Dr. drg Tri Erri Astoeti, M.Kes.

“Software ini mengedepankan hakikat kedekatan ibu dan anak, sehingga prediksi risiko terjadinya karies pada anak dapat dilakukan juga melalui pemeriksaan ibunya,” ucapnya.

Ia meyampaikan, banyak hasil riset para ahli menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status kesehatan gigi dan mulut ibu dengan anaknya. Software ini, kata Dr. drg. S. Ratna Laksmiastuti Octavian, sangat efektif dan bermanfaat sebagai alat diagnostik klinik, Identifikasi pasien dengan risiko tinggi, membantu pekerjaan dokter gigi, manajemen karies yang lebih efektif dan sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia.

Software ini dapat dipakai secara luas, bebas dan mudah oleh para Dokter gigi. Software ini berisi interaksi faktor risiko karies dari Ibu dan anak, status penilaian risiko karies pasien anak beserta pedoman manajemen selanjutnya.

“Dengan pemakaian software ini secara luas, diharapkan dapat membantu merealisasikan program nasional yaitu kesejahteraan Ibu dan Anak khususnya dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut melalui pencegahan karies gigi pada anak Indonesia,” demikian dikatakan Dr. drg. S. Ratna Laksmiastuti Octavian. (MRZ)

Exit mobile version