Berita
Siswa SDN 2 Pondok Benda Belajar di Lesehan, Pengadaan Meja dan Kursi Jadi Sorotan
Adanya Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pondok Benda, Pamulang, belajar secara lesehan jadi sorotan. Diduga itu akibat permainan antara penyedia barang dan oknum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel terkait pengadaan meja dan kursi.
Rekanan atau pelaku usaha penyediaan dan jasa, salah satunya yang menyoroti permasalahan tersebut.
Dirinya menduga ada permainan pengadaan barang dalam skala besar melalui metode katalog eloktronik.
“Itu kelasnya petinggi semua, kursi meja siswa itu dapat perubahan, kalau orang ecek-ecek dibawah 50 juta sampai 100 juta. Kalau sekarang yang berdalih katalog elektronik (E-Catalogue) sudah dikuasai Dinas sama Integra. Disana itu harga murah, tapi sebanding dengan harga E-katalog berdalih dengan penyedia lain, penyedia lain tinggi-tinggi kan dan kualitasnya boleh, kalau Integra coba aja kualitasnya, harganya separuh,” ungkap seorang rekanan yang identitasnya enggan disebutkan melalui sambungan Aplikasi WhatsApp, Minggu (28/7/2019).
“Modusnya, Integra ditunjuk, Integra lebih murah, misalkan penyedia lain punya produk sama, kursi bangku siswa, punya pabrik kira-kira, ya udah berdalih dengan kerjasama harga murah kita ajuin, dimasuķin ke LPSE, baru nanti pasti menang lah, ditunjuk langsung itu,” imbuh rekanan yang mengaku punya bukti sejumlah foto terkait persoalan dimaksud.
Dikatakannya, perusahaan penyedia barang asal Surabaya tersebut, telah ditunjuk untuk pengadaan meja dan kursi sekolah dalam dua tahun berturut-turut. Rekanan itu pun menaksir harga produk penyedia tersebut berkisar 600 hingga 700 ribu rupiah, dimana anggaran yang di alokasikan yakni sebesar satu jutaan per-unit.
Sementara, Virgo selaku Kepala Bidang Pendidikan SD pada Dindikbud Kota Tangsel, menyampaikan perihal persoalan spesifikasi meja dan kursi, yang mana akan ada revisi anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daera (APBD) Perubahan tahun anggaran 2019. Sebab, vendor yang sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan tidak tayang pada website Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
“Karena sejuta harganya, kalau bukan diintegra lebih sejuta perunitnya,1.3 juta. Direvisi perubahan, ya kan nggak boleh, kan e-catalogue sesuai dengan vendor yang tayang.Vendor yang kita kan nggak tayang, vendor yang kita beli selama ini kita anggarkan,“ katanya, saat ditemui di kantor Dindikbud Tangsel, di Pusat Pemerintahan Kota Tangsel Gedung III lantai 2, Jalan Maruga Raya Ciputat, Senin (29/7/2019).
Sebelumnya, sebanyak 10 kelas, dimana per kelasnya terdapat 32 orang siswa, yang terdiri dari kelas III dan kelas IV di SD Negeri Pondok Benda 02 Kota Tangsel terpaksa harus belajar secara lesehan, lantaran belum adanya meja dan kursi, saat menempati gedung baru.
“Kemarin karena belum ada lelang, masuk siang aja dulu seperti biasa, kan selama ini siangkan. Karena muridnya kebanyakan juga. Kalau permintaan orang tua kenapa tidak ditembuskan ke Dinas kan, ini nggak dia jalan sendiri,” pungkas Virgo, saat ditanya mengenai adanya sekolah yang sebagian siswanya belaja tanpa ada meja dan kursi. (Ban/Ed)
