Gubernur: Banten Unggul di Kancah Nasional dan Internasional

Redaksi
By
Redaksi
2 Min Read

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan Provinsi Banten unggul di kancah nasional maupun internasional, karena memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, yang mampu berdaya saing.

Apalagi, kata Gubernur, potensi tersebut sudah terbukti, sejak lahirnya pengusaha pertama kelas dunia berasal dari Banten yakni Syekh Nawawi.

“Syekh Nawawi ternyata pengusaha pertama kelas dunia  itu berasal dari Banten, sekarang adanya di Swiss. Perusahaan pertama juga berasal dari Banten,”katanya saat menjadi narasumber mengisi Stadium General dalam rangka Pengenalan Lingkungan Almamater (PILAR), bertempat di Stadium General Unbaja, Warung Pojok, Kota Serang, Selasa, (10/9/2019).

Menurut Gubernur, Banten dari sektor pariwisata pun memiliki Banten Lama dan Wisata Citorek (Negeri Diatas Awan) yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan.

“Banyak masyarakat Banten berdatangan berkunjung kesana menikmati keindahan alamnya,” kata Gubernur yang akrab disapa WH ini.

Adapun geliat ekonomi kata Gubernur ada tiga prioritas utama yang sedang dibenahi di Provinsi Banten, diantaranya infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

“Infrastruktur yang rusak, kita sedang bangun jalan. Kita gratiskan sekolah SMK dan SMA Negeri. Lalu biaya kesehatan untuk masyarakat miskin. 350 ribu kurang lebih kita beri biaya kesehatan gratis,” ujarnya.

Dihadapan ratusan mahasiswa baru Universitas Banten Jaya, Gubernur berpesan untuk menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi agar tidak adanya pengangguran yang mengedepankan teknologi revolusi industri.

“Pendidikan bisa sesuai dengan revolusi industri 4.0 agar jangan sampai kita ketinggalan teknologi,” katanya.

Rektor Unbaja Sudaryono mengatakan bahwa dalam usia Unbaja yang masih sangat muda dan berada di wilayah Provinsi Banten, Unbaja berusaha untuk ikut serta membangun daerah dengan segenap kemampuannya melalui pengembangan perguruan tinggi yang berorientasi IPTEK.

“Dimana-mana orientasi IPTEK kurang diminati gerakan muda kita, dan kemiskinan juga ikut menghambat perkembangan perguruan tinggi berorientasi IPTEK ini. Untuk mewujudkannya diperlukan misi yang jelas bagi Unbaja,” kata Sudaryono. (Roy)

Share This Article