Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berbentuk beras sudah diserahkan ke Badan Urusan Logistik (BULOG). Hal ini diapresiasi Aktivis Tangerang Utara, Mohammad Jembar.
Mohammad Jembar mengatakan, sangatlah tepat kalau bulog ambil alih dalam penyediaan beras BPNT. Ini mengurangi pungli yang kerap terjadi di program tersebut.
“Dan tidak ada lagi yang main main dengan program BPNT untuk rakyat miskin. Saya berharap ada pembenahan dimulai tingkat desa, kecamatan, TKSK dan agen brilink, serta pendamping. Dengan tujuan agar tidak bermain dengan anggaran kartu penerima manfaat (KPM),” ucap Jembar, Minggu (15/9/2019).
More Read
Jembar menuturkan, Kartu Penerima Manfaat (KPM) bisa jelas dan tidak dimanfaatkan oleh oknum, dan bila nanti terjadi maka akan ada penindakan hukum. Apalagi nanti teknis atau regulasi pengiriman berdasarkan data, jadi bila tidak ada merk bulog, maka akan dilakukan penyisiran yang dilakukan team bersama binamas setempat dan dinas.
“Saya sangat setuju agar program ini tidak ada lagi jual beli kepentingan yang terjadi dilapangan menghindarkan jual beli vee besar yang dilakukan oleh oknum pendamping maupun oknum TKSK, RT, RW di desa-desa. Dan nanti agen brilink pun di tertibkan tidak melakukan penyimpanan kartu KPM. kalau ketahuan maka dicabut dan di laporkan kepada pihak berwajib,” jelasnya.
Jembar menambahkan, sangat antusias bila program ini menjadi tertib administrasi dan tidak lagi main main dengan menghalalkan semua cara untuk cari keuntungan semata tanpa mengedepankan kwalitas berasnya.
“Jadi program BPNT bisa tertib secara administrasi dan juga menghindari adanya pungli dan keuntungan tanpa mengedepankan kwalitas beras tersebut,” ujarnya. (Sam)
