Setelah 43 hari jalan kaki, ratusan Petani Deli Serdang, Sumatera Utara menuju istana akhirnya tiba di Kabupaten Tangerang.
Mereka akan mengadukan nasibnya kepada Presiden RI Joko Widodo.
Sesampainya di Tangerang , rombongan petani yang terkordinasi melalui Gerbang Tani beristirahat di Kantor DPC PKB Kabupaten Tangerang.
Kedatangan 170 petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) Desa Simalingkar dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatra Utara, tersebut disambut puluhan mahasiswa dan berbagai komunitas yang turut mendukung aksi petani untuk menyelesaikan konflik agraria diantaranya GP Ansor, Banser, Pemuda Batak Bersatu (PBB), Anak Rantau Sumatra (ARS) dan lain-lain.
Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Sei Mencirim Bersatu (STMB), Aris Wiyono mengatakan, aksi jalan kaki untuk menemui Jokowi itu dilakukan sejak tanggal 25 Juni sampai dengan hari kedatangan di Kabupaten Tangerang.
“Tujuan kami adalah istana negara Jakarta karena kami korban dari penggusuran paksa,” katanya kepada awak media, Kamis (6/7/2020).
Para petani, sambung Aris, sudah tidak mempunyai tempat tinggal. Lahan pertanian yang mereka miliki sudah hilang. Kini mereka sudah tidak punya apa-apa. Pihaknya juga mengaku sudah melaporkan dugaan penyerobotan itu ke pemerintah provinsi dan kabupaten setempat.
“Tapi tidak ada tanggapan sehingga kami berharap dengan kami berjalan kaki 1812 KM, nantinya Presiden tahu persoalan ini, negara hadir dan rakyat mendapatkan kepastian hukum di atas tanah yang sudah mereka tempati sejak 1951,” imbuhnya.
Untuk Simalingkar, menurut Aris, akan dilakukan penggusuran paksa dalam waktu dekat ini. Kata dia, dampak dominan cukup luas yaitu petani kehilangan tempat tinggal secara permanen, tempat mata pencaharian secara permanen, dan efek dominonya anak-anak yang tadinya sekolah jadi tidak bisa sekolah.
Sementara Ketua DPC PKB Kabupaten Tangerang Mohamad Nurkholis menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh apa yang dilakukan para petani tersebut.
“PKB berkomitment untuk mengawal dan perjuangan rakyat, dan ini menjadi bagian implementasi Platfom PKB untuk melayani Indonesia,” ucapnya. (rls)

