Warga Keturunan Tionghoa Deklarasi Kedua dan Pernyataan Sikap Bersama Galgendu

Selasa (25/08) di Jl Ir H Juanda, Jakarta Pusat, digelar deklarasi pernyataan sikap warga keturunan Tionghoa. Deklarasi ini dilakukan, karena melihat berbagai permasalahan yang timbul di masyarakat, bangsa dan negara Indonesia mengenai pentingnya kesadaran persatuan dan kesatuan serta pentingnya satu ikatan kebangsaan.

“Maka warga Keturunan Tionghoa menyatakan sikap kesadaran kebangkitan kebangsaan sebagai Putera-Puteri Bangsa Indonesia dan sebagai warga negara Indonesia,” kata Sri Eka Sapta Wijaya Galgendu, Pelindung dan Penanggung Jawab Deklarasi Pernyataan Sikap ini.

Adapun dasar yang kuat dari pernyataan ini, kata dia, adalah karena dasar kesamaan pemahaman.

Galgendu menjelaskan bahwa deklarasi ini adalah deklarasi yang ke-2 dimana sebelumnya telah dilaksanakan deklarasi pertama pada 12 Agustus 2020.

Galgendu menambahkan, deklarasi ini diharapkan dapat menyentuh hati sanubari keturunan Tionghoa lainnya, mengingat mereka lahir dan hidup di tanah air Indonesia.

“Bahwa kita (keturunan tionghoa) adalah bangsa Indonesia yang telah menghidupi kita selama ini dan melahirkan kita,” tutur Galgendu.

Dalam deklarasi ini turut hadir dari berbagai kalangan diantaranya dari TNI, penggiat sosial budaya lintas sektoral dan tokoh penting lainnya. Mereka menyaksikan deklarasi pernyataan sikap tersebut.

Ia menjelaskan, sesuai fakta bahwa hampir 700 tahun bertanah air serta bertumpah darah Indonesia. Maka ini adalah pernyataan sikap dan kesadaran bahwa saudara-saudari kita ini sudah bukan warga keturunan bangsa Indonesia, tetapi mereka adalah Putera-Puteri Bangsa Indonesia.(MRZ)