News Update
Jadi Sumber Genangan Air, Warga Parung Benying Nyodet Jalan Buat Gorong-Gorong
Warga RT 03/RW 018 Parung Benying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan lakukan swadaya bikin saluran air lantaran jalan Palapa menjadi pusat titik banjir.
Pembuatan tanpa pengawasan dinas terkait tersebut berjalan sejak pagi hari pukul 8.00 hingga malam hari melibatkan kurang lebih belasan warga sekitar.
Warga jalan Palapa yang berdempetan dengan perumahan The Patio besutan PT Bhuvana Abirama mengeluhkan drainase yang tidak berfungsi dengan baik.
Ketua RT 03, Ferry menyebutkan, genangan air tersebut berasal dari gorong-gorong yang mampet atau berfungsi dengan baik lantaran jalan lebih tinggi daripada permukiman warga.
“Kami sudah mengusulkan perbaikan tapi hingga kini belum di realisasikan. Lalu kami lakukan inisiatif memperbaiki jalan ini dengan uang pribadi dan di ketahui oleh pak RW,” ucap Ferry, Jumat (16/4/2021)
Ia juga memaparkan, anggaran yang terpakai untuk memperbaiki drainase tersebut memakan kurang lebih sejumlah Rp 10 juta rupiah.
“Perbaikan drainase ini abis Rp 10 juta rupiah. Anggaran ini bukan hasil pungutan warga. Ini murni uang pribadi. Karena, warga saya banyak yang mengeluh banjir. Setelah kami telusuri, pusat titik banjir tersebut karena drainase yang buruk,”tambah Rt Ferry
Meski warga sudah mengusulan perbaikan drainase di lokasi namun hingga kini perbaikan masih dalam proses pengajuan di dinas pekerjaan Umum kota Tangerang Selatan.
Senada dengan Rt Ferry, Masdar, Ketua rukun warga (RW) 018 Parung Benying, Serua memaparkan, pihaknya sudah menganalisa dampak banjir karena drainase tersebut tertanam kabel PLN.
“Sudah menjadi kewajiban saya sebagai ketua lingkungan. Padahal, dinas terkait sudah ke lokasi dan lakukan proses FE. Namun karena warga banyak yang ngeluh akhirnya saya lakukan inisiatif perbaikan. Di dalam drainase pas saya cek ada kabel PLN yang menyumbat,” papar RW
Arus lalu lintas yang melintasi jalan Parung Benying, Serua Ciputat terpaksa di alihkan karena di tutupnya jalan tersebut oleh warga dan di alihkan melalui ruko persis di depan cluster The Patio.
Masdar juga menyinggung, dampak banjir tersebut bukan karena keberadaan cluster The Patio. Karena, sebelum perumahan tersebut ada, warga sudah merasakan dampak banjir.
“Tolong di pahami, banjir disini bukan karena keberadaan cluster The Patio. Saya bertanggung jawab, ini inisiatif yang saya lakukan. Meski usulan warga akan di realisasikan namun kita tak pernah tahu bahwa covid akan berlanjut. Saya tak mau berharap lagi,” tuturnya (Adt)