TNI Angkatan Udara menerbangkan Helikopter Super Puma H-3218 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sanjaya, Bogor, Jawa Barat, untuk memantau dampak banjir dengan patroli udara di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kapten Pnb Tian yang memimpin misi ini juga menjadi bagian dari latihan standby SAR (Search and Rescue) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.
Banjir yang terjadi sejak 17 Maret 2025 itu akibat meluapnya Sungai Kampar karena curah hujan tinggi belakangan ini. Ribuan rumah warga tergenang dengan ketinggian air 30–100 cm. Fasilitas umum seperti jalan, sekolah, dan tempat ibadah juga terendam.
“Sejalan dengan tekad TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis) yang digaungkan Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, misi ini menegaskan komitmen TNI AU dalam merespons cepat setiap bencana dan membantu masyarakat yang terdampak,” kata Kadispenau Marsma TNI Ardi Syahri, dalam keterangannya, Jumat (21/3/25) di Jakarta.
Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, mengatakan, patroli udara dilakukan dengan mengidentifikasi Desa Langgam, Tambak, dan Gondai sebagai daerah dengan genangan air tinggi. Sementara Kuala Terusan dan Rantau Baru lebih parah, dengan ribuan warga terdampak.
“Tim juga berkoordinasi dengan BPBD, aparat, dan relawan untuk mempercepat distribusi bantuan dan evakuasi,” ucap Marsma TNI Feri Yunaldi.
TNI AU, kata dia, berkomitmen hadir dalam setiap situasi darurat dan terus memantau, berkoordinasi, dan siap mengerahkan personel serta alutsista untuk operasi kemanusiaan
“Misi ini bagian dari upaya TNI AU dalam mendukung penanganan bencana dan mempercepat bantuan ke daerah terdampak,” tutup Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi.(rls/MRZ)
