Berita
Wartawan Aditya Tewas Dalam Sumur, Hari ini Dimakamkan, Polisi Kejar Pelaku, AJI Buat Pernyataan
Kepolisian Daerah (Polda) Bangka Belitung hingga hari ini masih mengejar pelaku pembunuhan wartawan Okeybozz.com, Adityawarman. Salah satu pelaku, Martin alias Akmal, ditangkap saat sedang menikmati makan di sebuah rumah makan di Masuji, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Martin yang masih buron disebut sebagai rekan Hasan Basri, yang bekerja sebagai penjaga kebun Aditya. Saat penangkapan berlangsung, Hasan Basri melarikan diri ke dalam hutan setelah melihat Martin diringkus Polisi.
Penangkapan Martin bersamaan dengan temuan mobil Daihatsu Terios milik Aditya di wilayah Masuji. Kendaraan itu menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan polisi.
Adityawarman ditemukan tewas didalam sumur kebun miliknya di Jalan Jembatan 12, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Jumat siang (8/8/2025). Proses pencarian yang melibatkan aparat kepolisian dan anjing pelacak mengarahkan tim ke lokasi penemuan jenazah yang mengalami luka sobek ditubuhnya.
Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Harris, mengatakan, penyelidikan masih berjalan sambil menunggu penangkapan Hasan Basri.
“Kami masih menunggu penangkapan Hasan Basri yang melarikan diri ke hutan, serta terus mengembangkan kasus ini berdasarkan keterangan dari pelaku yang sudah ditangkap,” beber AKBP Muhammad Harris.
Jenazah di otopsi (bedah mayat) di RS Bhayangkara Pangkal Pinang. Menurut keluarga, proses otopsi selesai sekitar pukul 21.15 WIB, meski sebelumnya diperkirakan selesai pukul 22.00 WIB.
Jenazah Adityawarman di sholatkan sekitar pukul 7.00 WIB, Sabtu (9/8/25) di Masjid Aik Itam, dan dimakamkan pukul 8.00 di perkuburan sinar bulan.
*Kronologi Kejadian*
Direskrimum Polda Babel, Kombes Pol M. Rivai Arvan, menerangkan, awalnya almarhum Aditya belum ditemukan keberadaannya. Sementara mobil korban sudah hilang. Polisi kemudian mulai menyelidiki dan mendapatkan informasi, mobil korban terdeteksi sedang menyebrang menuju pelabuhan.
“Dari manifes penumpang kapal, didapat nama Akmal. Dengan menggunakan teknologi, Polisi menemukan posisi kendaraan sudah masuk wilayah Sumatera Selatan,” ungkap Kombes Pol M. Rivai Arvan, Jumat sore (8/8/25) di Pangkal Pinang, Babel.
Dari situ, sambungnya, Polda Bangka Belitung berkoordinasi dengan Polda Sumsel dan diteruskan ke Polres dan Polsek setempat. Akhirnya, kata dia, Polsek menemukan mobil korban beserta supir yang membawa kendaraan dari Bangka Belitung.
“Dari situ diketahui bahwa saksi yang melihat di pelabuhan waktu dia nyebrang ternyata orang yang sama ditemukan di daerah Sumsel tersebut,” katanya.
Sehingga, lanjutnya, diduga pelaku ikut serta dalam tindak pidana kejahatan, namun untuk kepastiannya masih dalam proses dan sudah diamankan satu berikut dengan mobil korban.
“Tersangka yang satu lagi , saat diamankan lari kedalam hutan,” ucapnya.
Dikatakan, seiring berjalannya waktu, korban (Aditya) ditemukan didalam sumur dengan kondisi sudah tidak bernyawa
“Sudah kita angkat mayatnya dan dilakukan otopsi untuk mencari penyebab kematian dan kenapa korban dimasukkan kedalam sumur. Satu lagi pelaku masih dikejar yang diduga keras dia pelakunya atas nama Hasan dan ternyata notabenenya adalah tukang kebun korban ” terangnya.
Hal ini, kata dia, tentu ada cerita yang harus dibongkar sehingga kenapa bisa kejadian seperti itu akan diungkap kepolisian saat pelaku ditemukan maka akan terbuka semua
“Saat ditangkap Hassan nama aslinya Martin, karena saat memasuki pelabuhan dia memakai Kartu Keluarga (KK) orang lain,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah ada kaitannya dengan pemberitaan atau profesinya sebagai wartawan pihak Polda belum bisa memberikan jawaban.
“Apakah si pelaku ini ada cekcok dengan korban, kita belum tahu, belum bisa kita simpulkan.Korban ditemukan usai shalat jumat di dalam sumur di rumah korban. Untuk barang barang korban baru mobil Rush warna putih yang ditemukan, saat ini masih ditelusuri seperti dompet dan HP,” ujarnya
“Kalau kami, no perfect crime, tidak ada kejahatan yang sempurna, pasti menimbulkan jejak-jejak. Mohon doanya semoga pelaku bisa kita tangkap sehingga kita bisa temukan latar belakangnya,” demikian dikatakan Direskrimum Polda Babel, Kombes Pol M. Rivai Arvan.
*Pernyataan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI)*
Mantan Tenaga Ahli Dewan Pers, Arif Supriyono, mengatakan, Aliansi Jurnalis Indonesia, sudah melaporkan peristiwa yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung wilayah kerja AJI Kota Pangkalpinang. Berikut laporannya:
Telah terjadi pembunuhan terhadap pimpinan media online Okeyboz.com bernama Adityawarman yang terjadi di kebun miliknya yang berada di Kawasan Dealova Kelurahan Air Kepala Tujuh Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang.
Terduga pelaku bernama Hasan Basri asal Lampung yang dikenal korban saat makan di salah satu RM Padang di Pangkalpinang sekitar dua bulan lalu. Terduga pelaku minta dicarikan pekerjaan dan oleh korban diajak bekerja sementara untuk mengurus kebun miliknya.
Kronologi
1.Berdasarkan keterangan istri korban, Adityawarman menyampaikan akan bertemu dengan orang dari manajemen salah satu hotel di Pangkalpinang bertempat di kebun miliknya. Korban diketahui berangkat meninggalkan rumah menggunakan mobil dengan pelat nomor BN 1397 TE ditemani oleh terduga pelaku pada Kamis Pagi, 7 Agustus 2025 sekitar pukul 08.30 WIB.
2.Tamu dari hotel tersebut kemudian pulang sekitar pukul 11.30 WIB dan meninggalkan korban dan pelaku berdua di kebun. Istri korban kemudian menghubungi korban namun ponsel korban sudah tidak aktif sekitar pukul 12.30 WIB.
3.Istri korban kemudian menghubungi terduga pelaku sekitar pukul 13.00 WIB untuk menanyakan keberadaan suaminya. Saat itu pelaku menjawab bahwa korban sudah berangkat ke Koba dan menitip pesan akan pulang larut malam.
4.Saat hari sudah larut malam, istri korban kembali menghubungkan korban tetapi tetap tidak bisa. Nomor ponsel terduga pelaku juga sudah tidak aktif lagi dan keberadaannya tidak diketahui.
5.Pada Jumat Pagi 8 Agustus 2025, istri korban kemudian melaporkan hilangnya korban ke Polda Bangka Belitung.
6.Berdasarkan laporan tersebut, anggota Jatantas Polda Bangka Belitung kemudian melakukan pencarian terhadap korban dan mencari jejak terakhir korban.
7.Dari pengecekan CCTV Pelabuhan Tanjung Kalian Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat, mobil korban dibawa dua orang menyebrang menggunakan kapal laut menuju Palembang, Sumatera Selatan. Polda Bangka Belitung kemudian berkoordinasi dengan Polda Sumatera Selatan.
8.Saat menelusuri area di seputaran kebun korban, polisi menemukan tubuh korban berada didalam sumur dalam keadaan sudah tidak bernyawa pada Jumat, 8 Agustus 2025 sekitar pukul 14.00 WIB.
9.Hampir di waktu bersamaan, Mobil korban berhasil ditemukan di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Satu orang teman terduga pelaku bernama Martin berhasil diamankan polisi. Namun terduga pelaku Hasan Basri berhasil kabur dalam penyergapan oleh kepolisian dan sedang dalam pengejaran.
B. Sikap AJI Pangkalpinang
AJI Pangkalpinang melakukan pengecekan dan memonitor perkembangan kasus hilangnya Adityawarman melalui keluarga, kepolisian dan teman korban hingga rekan sesama jurnalis. Selain itu, AJI Pangkalpinang juga melakukan penelusuran berita-berita di media korban selama dua bulan terakhir.
Dari hasil penelusuran tersebut, AJI Pangkalpinang “SEMENTARA” berpendapat belum ada sangkut paut antara kematian korban dengan profesi maupun berita yang dibuat. Hasil itu didapat berdasarkan keterangan keluarga, diketahuinya hubungan antara korban dan pelaku hingga kronologi lengkap dari mulai korban hilang hingga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara motif pelaku melakukan kejahatan belum diketahui karena keterangan keluarga menyebutkan bahwa keduanya tidak ada masalah sebelumnya.
Atas dasar itu, AJI Pangkalpinang menyatakan sikap sebagai berikut :
1.Mendesak kepolisian untuk mengungkap terang kasus tersebut dan menangkap pelaku.
2.Mendesak kepolisian untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat untuk menghindari miss informasi ditengah masyarakat.
3.Mengimbau rekan jurnalis dan masyarakat untuk setop menyebarkan foto dan video jenazah korban melalui Grup Whatsapp dan media sosial sebagai bentuk empati terhadap keluarga korban.
“Hasil penelusuran AJI, sampai saat ini blm ditemukan adanya hubungan antara kematian korban dengan pemberitaan,” demikian dikatakan mantan tenaga ahli Dewan Pers, Arif Supriyono (MRZ)
