‎Amarah Warga Memuncak, Rentetan Kecelakaan Truk Tanah Buat Warga Cisoka Tangerang Turun Gunung

By
2 Min Read
Ilustrasi dump truk | istimewa

Rentetan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dump truk pengangkut tanah dengan pengendara motor membuat masyarakat secara tegas menuntut agar seluruh dump truk tanah dilarang melintas di Jalan Raya Cisoka – Solear Kabupaten Tangerang pada Kamis, (18/12/2025).

‎Memet, salah satu warga Caringin Cisoka menerangkan insiden mengerikan yang menimpa seorang wanita hingga kakinya hancur terlindas dump truk tampa muatan. Mirisnya, kejadian itu terjadi di siang hari. Maka, Peristiwa tersebut menjadi bukti bahwa keberadaan dump truk di jalur Cisoka sudah berada pada titik darurat.

‎lebih lanjut, Memet mengatakan dump truk pengangkut tanah baik bermuatan maupun kosong telah berubah menjadi ancaman nyata bagi keselamatan pengguna jalan. Mereka menuding lemahnya pengawasan dan pembiaran oleh pihak berwenang sebagai penyebab utama jalan Cisoka terus memakan korban.

‎”Meski Jalan Raya ini lintas Provinsi tapi ini bukan Jalur Tambang. Jangan dijadikan nyawa warga sebagai tumbal proyek,” kata Memet kepada awak media saat mengadakan aksi unjuk rasa bersama warga di lokasi pada Kamis, (18/12/2025).

‎Menurut warga, aktivitas dump truk tidak hanya merenggut korban, tetapi juga merusak infrastruktur jalan, memicu kemacetan, polusi debu, serta menciptakan ketakutan bagi pengendara, khususnya perempuan dan anak-anak.

‎Ditempat yang sama, Munawar Nurdin warga Cikuya Solear mendesak Pemerintah Kabupaten Tangerang, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian untuk segera mengambil keputusan tegas, mulai dari pelarangan total dump truk tanah melintas di Cisoka, penetapan jalur alternatif khusus kendaraan berat, hingga penindakan keras terhadap perusahaan dan sopir yang melanggar.

‎“Kalau tidak sanggup mengawasi, lebih baik dilarang sekalian. Jangan tunggu ada korban jiwa,” ujar Munawar.

‎Hingga saat ini, Munawar mengaku belum melihat langkah konkret yang benar-benar melindungi keselamatan masyarakat.

‎Mereka menegaskan akan terus menyuarakan penolakan dan tidak menutup kemungkinan melakukan aksi jika tuntutan ini kembali diabaikan agar nyawa warga yang melintas tidak menjadi korban selanjutnya.

‎”Belum ada tindakan yang tegas, maka kita pastikan akan melakukan penolakan lebih besar lagi nantinya jika tidak ada tindakan,” tandasnya. (Rez)

Share This Article