Komika asal Kabupaten Tangerang Mega Salsabillah mengkritisi perilaku birokrasi Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang kerap mempersulit warganya guna mengurus administrasi kependudukan.
”Buat orang-orang Kabupaten Tangerang yang ingin ngurusin surat, minimal banget nih lu harus izin kerja seminggu. Ga bisa tuh lu cuman sehari dateng karena birokrasi di kabupaten Tangerang itu berbelit-belit, kaya kasus ijazah,” kata Mega Salsabillah pada Minggu, (28/12/2025).
”Nih lu kalo dateng disdukcapil lu pasti dimintain surat pengantar dari RT/RW, belum lagi pas minta tandatangan kadang RT nya ada belum tentu RW nya ada, kalau RT nya ada, kita libur sudah abis,” lanjutnya.
Dalam video rostingannya yang diunggah akun media sosialnya di instagram mega_salsabillah ketika warga ingin mengajukan administrasi kependudukan pegawai disdukcapil dinilai lamban dalam menjalankan tugas.
”Belum lagi nanti pas sampe di Dukcapil suruh balik ke kecamatan lah, suruh balik ke kelurahan lah, belum lagi orang orang pemdanya yang masyallah yang kita dateng pagi tetep aja dapet nya siang,” paparnya.
Dirinya juga menyentil oknum pegawai Disdukcapil yang menyediakan jasa percaloan. Maka dari itu, dirinya menyebut ketika ingin mengurus surat administrasi kependudukan terlalu sehingga memberatkan warga Kabupaten Tangerang.
View this post on Instagram
”Ketika suruh ngantri ehh malah udh jam pulang. Makanya kalo lu pengen cepet pake pelicin aja. Yaudah kalau lu sibuk banget lu pake calo aja. Calo makin banyak aja pengeluaran. udh lama keluar duitnya banyak, selesai ngurus surat kita udh jadi pengangguran,” pungkasnya.
Terpisah, Sekertaris Dinas Kependudukan, Hedi Mochtadi mengatakan, dirinya sudah berusaha semaksimal mungkinkah untuk melakukan pelayanan kepada setiap masyarakat yang ingin mengurus administrasi kependudukan.
Sebagai contohnya pelayanan yang sudah mendekati pelayanan kepada masyarakat Dukcapil sudah menempatkan petugas Dukcapil disetiap kecamatan-kecamatan guna mempermudah masyarakat.
”Itu semua sesuai arahan dari Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda. Proses untuk percetakan KTP itu sudah bisa dilakukan di setiap Kecamatan dengan catatan warga tersebut sudah melakukan perekaman langsung di Kecamatan,” ujarnya kepada tangerangonline.id pada Senin, (29/12/2025).
Lebih lanjut, Hedi menerangkan proses pembuatan Kartu Keluarga (KK) Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI) memang memerlukan proses yang cukup singkat seperti melapirkan data pendukung.
Ketika data pendukung sudah dilengkapi maka pihaknya wajib memperoses sesuai dengan ketentuan Permendagri tentang tatacara administrasi kependudukan.
”Ketika warga yang belum memenuhi persyaratan maka kami berhak untuk menolak karena tidak sesuai dengan persyaratan yang sudah tercantum dari permendagri tentang tata cara persyaratan adminduk. Kalau warga sudah melampirkan persyaratan yang sudah lengkap kita berkewajiban untuk memperoses secara cepat,” pungkasnya. (Rez)

