Prajurit TNI Angkatan Udara bergerak cepat dengan pasukan gabungan TNI AD, TNI AU, Polri, Airnav dan instansi lainnya, saat mendapat informasi ancaman bom pesawat Saudia Airlines dengan nomor registrasi SV-5699, pada Sabtu (21/6/2025).
Pesawat dengan rute Jeddah-Muscat-Surabaya yang mengangkut jamaah haji itu dialihkan (divert) ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Sebelumnya pesawat itu berencana mendarat di Surabaya.
Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak, menerangkan, bahwa informasi awal diterima melalui koordinasi dengan AirNav Medan. Saat itu, data yang masuk belum dikategorikan sebagai kondisi emergency.
“Namun, setelah dilakukan monitoring melalui Kosek 1 (Komando Sektor 1) Medan dan koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, diputuskan untuk mengarahkan pesawat agar mendarat di Kualanamu dan parkir di area isolated,” kata Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak, dalam keterangan dari Dispenau, Minggu (22/6/25) di Jakarta.
“Seluruh prosedur penanganan kami jalankan sesuai dengan SOP. Karena informasi yang diterima kemudian diklasifikasikan sebagai ancaman bom, maka kami tindak lanjuti secara serius sebagai situasi emergency,” tambah Danlanud.
Melihat hal itu, pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) turut membantu proses evakuasi dari pesawat, sementara personel Lanud Soewondo mengamankan perimeter bandara dan mendukung kelancaran penanganan.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, tidak ditemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan di dalam pesawat maupun bagasi penumpang.
“Alhamdulillah, semua berjalan aman, lancar, dan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya ancaman bom,” kata Danlanud.
Danlanud juga menegaskan bahwa tindakan cepat dan terukur merupakan bagian dari protokol standar dalam menghadapi ancaman yang berisiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan.
“Kami langsung mengerahkan seluruh unsur pengamanan Lanud Soewondo untuk mengamankan area bandara begitu mendapat informasi adanya ancaman bom.Langkah ini juga merupakan bentuk kesiapsiagaan TNI AU dalam menghadapi segala potensi ancaman,” jelasnya.
“Peristiwa ini merupakan insiden kedua dalam sepekan yang ditangani oleh TNI AU bersama unsur lainnya di Bandara Kualanamu. Sebelumnya, Selasa (17/6/2025), pesawat Saudi Arabian Airlines SVA-5276 juga melakukan divert ke Medan akibat informasi ancaman serupa. Penanganan cepat dan kolaboratif antara seluruh unsur terkait menjadi bagian dari upaya TNI AU dalam menjamin keamanan penerbangan dan wilayah udara nasional,” kata epala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI I Nyoman Suadnyana.(rls/MRZ)

